Formula 1

Kebanyakan Politik dalam Tim Ferrari, Sebastian Vettel Kena Getahnya

Rabu, 18 Desember 2019 15:53 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Lanjar Wiratri
© INDOSPORT
Petinggi Red Bull Racing-Honda berkata bahwa meredupnya pembalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel, adalah karena banyaknya politik di dalam tim tersebut. Copyright: © INDOSPORT
Petinggi Red Bull Racing-Honda berkata bahwa meredupnya pembalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel, adalah karena banyaknya politik di dalam tim tersebut.

INDOSPORT.COM - Petinggi Red Bull Racing-Honda, Helmut Marko, mengatakan bahwa meredupnya pembalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel adalah karena banyaknya politik dalam tim Formula 1 asal Italia tersebut.

Pada perhelatan balap mobil Formula 1 2019, Sebastian Vettel dari tim Scuderia Ferrari memang tampil kurang meyakinkan. Ia hanya mampu meraih podium pertama satu kali di GP Singapura. Ia pun kalah saing dengan rekan setimnya yang bernama Charles Leclerc.

Ditambah lagi, ia juga diisukan memiliki hubungan yang kurang sehat dengan Leclerc karena persaingan mereka. Hal ini diawali dengan bos Ferrari yang bernama Mattia Binotto, yang meminta Leclerc untuk mengalah dari Vettel. Namun, pembalap asal Monako itu tak bersedia menurut.

Hingga akhirnya, santer dikabarkan karir Vettel di tim asal Italia itu akan segera berakhir karena ia sudah tidak betah bertanding dengan Leclerc dan tidak cocok lagi dengan kepemimpinan Binotto. Sehingga, setelah tim Ferrari diisukan bakal merekrut Lewis Hamilton, ia pun mencoba merapat ke McLaren.

Melansir dari laman portal berita olahraga GP Fans, petinggi Red Bull Racing-Honda yang bernama Helmut Marko, menganggap bahwa meredupnya performa Vettel musim ini adalah karena banyaknya politik di dalam tim Ferrari. Itulah alasan ia gagal bersaing dengan bintang Formula 1 lainnya seperti Lewis Hamilton atau Max Verstappen.

"Saya harus katakan bahwa dia sudah bukan lagi pembalap terbaik F1. Red Bull mampu mengalahkannya karena kami saling terbuka satu sama lain dan tidak ada drama apapun di dalam tim. Sedangkan Ferrari adalah tim yang dikenal banyak memiliki unsur politik," ujar Marko.

"Itulah yang membuat Sebastian menjadi tidak bisa maksimal dalam berkarier, apalagi setelah hadirnya Charles (Leclerc). Setelah melihat kecepatan Charles, saya rasa Ferrari jadi lebih mengandalkannya. Namun, saya harap Sebastian bisa mendapatkan kejayaannya kembali seperti tahun-tahun yang lalu," tutupnya.

Pada klasemen akhir Formula 1 2019, Sebastian Vettel memang hanya mampu finis di peringkat lima dengan torehan 240 poin. Semebtara itu, Charles Leclerc bisa menempati posisi empat dengan 264 poin. Max Verstappen dari Red Bull Racing-Honda sendiri menghuni posisi tiga dengan torehan 278 poin.