INDOSPORT.COM - Bos tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, melakukan hal ini kepada dua pembalapnya, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc, yang masih belum bisa berkompetisi di Formula 1 2020 lantaran penyebaran virus corona.
COVID-19 atau yang juga dikenal dengan nama virus corona memang telah menjadi pandemi global. Wabah tersebut telah menunda banyak kompetisi olahraga di dunia, termasuk olahraga balap mobil jet darat bernama Formula 1 2020.
Kalender kompetisi F1 musim ini memang menjadi kacau karena corona. Terhitung dari GP Australia, Bahrain, Vietnam, China, Belanda, Spanyol, Monaco, dan Azerbaijan harus dibatalkan dan ditunda pelaksanaannya. Tentu, ini sangat tidak ideal bagi keberlangsungan musim 2020.
Bahkan, bos tim Scuderia Ferrari yang bernama Mattio Binotto sebelumnya pernah menjalani diskusi dengan FIA dan Liberty Media terkait kalender balapan musim ini. Ia dan para tim F1 lainnya telah memberikan kebebasan kepada dua pihak itu untuk memperpanjang jadwal kompetisi sampai Januari 2021.
Terlepas dari hal tersebut, yang pasti kompetisi balap mobil paling bergengsi di dunia itu belum bisa dilaksanakan musim ini dan para pembalapnya pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran pabrik mereka di Maranello, Italia, masih ditutup sebagai antisipasi virus corona.
Menjalani karantina, Binotto tidak bertemu sama sekali dengan dua pembalap andalannya, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc. Akan tetapi, melansir dari laman portal berita olahraga GP Blog, sosok berusia 50 tahun itu ternyata masih tetap menjalin komunikasi dengan Vettel dan Leclerc.
"Saya berbicara dengan para pembalap kami hampir setiap hari. Kami berbicara lewat telepon dan melihat satu sama lain melalui video call," ujarnya singkat.
Sebagai seorang pemimpin, sudah merupakan tugas bagi Binotto untuk tetap memantau para pembalapnya. Pasalnya, menjalani karantina memiliki potensi kurang gerak dan terlalu banyak makan. Sehingga, pemantauan harus dilakukan agar kebugaran fisik Vettel dan Leclerc bisa terjaga.
Terlepas dari hal itu, kasus virus corona di Indonesia per Senin (30/03/20) telah mencapai total 1.285 kasus. Jumlah penderita yang dinyatakan meninggal mencapai 114 pasien dan jumlah yang berhasil disembuhkan mencapai 64 orang.