INDOSPORT.COM – Mengenang kembali jasa Tommy Soeharto yang terkenal flamboyant di Arena hingga berjasa dalam membangun Sirkuit Sentul.
Nama Tommy Soeharto kembali bergaung dalam beberapa hari ini. Mengingat, penangkap anak Soeharto bernama Carlo Brix Tewu diangkat sebagai komisaris BUMN oleh Erick Thohir.
Namun kali ini INDOSPORT tidak membahas hal tersebut. Penulis bakal mencoba untuk mengingatkan kembali jasa pria yang kini berusia 57 tahun tersebut dalam pembangunan Sirkuit Sentul.
Sirkuit yang terletak di Kota Bogor tersebut awalnya dibangun atas usul Tommy Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Dirinya tak sendiri dalam mempelopori pembangunan Sirkuit Sentul tersebut. Ia juga didukung oleh Tonton Soeparpato dan Tunky Ariwibowo.
Tommy Soeharto sendiri mengaku bahwa alokasi dana pembangunan Sirkuit Sentul ini dari organisasinya sendiri. Mengingat, saat itu mereka kesulitan mencari sponsor.
“(Dana) dari kita sendiri (IMI), dari BP Ancol, juga dari Gaikindo. Tenaga desain lay out-nya dari FIA dan FISA yang disesuaikan dengan lahan yang ada,” ungkap Tommy Soeharto di tabloid Otomotif beberapa tahun silam.
Karena rencana awalnya, Sirkuit Sentul akan dibangun untuk Formula 1, maka Tommy Soeharto merekrut desainer-desainer dari FIA dan FISA (federasi F1).
Namun karena fasilitas penunjang balapan yang belum memuaskan, Formula 1 pun gagal digelar di Sirkuit Sentul, Indonesia.
Meski gagal menggelar Formula 1, namun Sirkuit Sentul berhasil menjadi tuan rumah pertama Indonesia dalam ajang MotoGP. Dengan berbagai pembenahan, MotoGP 1996 pun hadir di tanah air.
Sirkuti Sentul sendiri saat itu menyajikan tiga kelas balapan berbeda, yakni kelas 125cc (juara Haruchika Aoki), 250cc (Tetsuya Harada), dan 500cc (Michael Doohan).
Pada tahun berikutnya, Indonesia kembali menjadi salah satu tuan rumah MotoGp. Kali ini beberapa nama besar hadir dan menjuarai di berbagai level, seperti Valentino Rossi (125cc) dan Max Biaggi (250cc).