Cerita Charles Leclerc yang Melesat di F1, Dulu Pernah Dikalahkan Sean Gelael
Sementara Sean Gelael sejak menjalani debutnya di ajang F2 sejak awal 2016, ia hingga saat ini masih terus kesulitan untuk menembus kejuaraan F1.
Catatan terbaik dalam kariernya ialah menduduki peringkat ketiga dalam kejuaraan Asian Le Mans Series pada 2015/16. Selain itu ia terlempar dari posisi 10 besar. Kariernya di ajang F2 juga dianggap cukup buruk lantaran selalu finis di urutan terakhir, dengan serangkaian masalah teknis yang terus menghantuinya.
Charles Leclerc sudah memenuhi persyaratan super license untuk bisa membalap di ajang Formula 1, lantaran seorang pembalap membutuhkan setidaknya 40 poin, yang didapatkan dari setiap peringkat teratas di sebuah kejuaraan motorsport tiap musimnya.
Sedangkan Sean Gelael sendiri hingga saat ini belum bisa memenuhi persyaratan untuk tembus ke ajang F1, lantaran baru punya enam poin Super License FIA dari Asian Le Mans 2015/16.
Sementara itu, dalam regulasi F2, pembalap yang sudah berkiprah selama 4 tahun maka harus naik ke F1 atau pindah ke kompetisi lainnya. Untuk hal ini, Sean juga masih kesulitan jika memutuskan untuk memilih opsi banting stir ke ajang Formula E.
Pasalnya, dalam situs resmi FIA Formula E, seorang calon pembalap harus memiliki sekurang-kurangnya 20 poin Super License FIA untuk bisa tampil di e-Prix. Selain itu, seorang pembalap harus sudah pernah menjajal tes uji coba Formula E.
Jika ingin ke Formula E, satu-satunya jalan bagi Sean Gelael ialah meningkatkan kemampuan dan prestasinya dalam dunia balap, serta menanti penilaian dari FIA.
Saat ini Sean Gelael masih membalap di kejuaraan F2, dan membela tim DAMS Racing. Ia baru saja menjalani balapan perdananya di musim 2020 di Austria setelah tiga bulan libur balapan lantaran imbas pandemi virus corona.