INDOSPORT.COM – Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi mengaku bahwa dirinya sempat tertekan dan hampir menyerah sebelum meraih podium di MotoGP Andalusia pada akhir pekan lalu.
Mengaspal diusia 41 tahun dan harus bertarung melawan para pembalap muda tentunya merupakan hal yang tak mudah bagi Rossi. Apalagi ditambah dengan sejumlah masalah teknis pada motor YZR M1 miliknya.
Hal tersebut ternyata sempat membuat Rossi hampir menyerah, karena mendapatkan tekanan bahwa dirinya harus membalap seperti Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan rekan setimnya, Maverick Vinales yang merupakan dua rival utamanya di tim Yamaha.
Meski demikian, dukungan dari keluarga dan orang terdekatnya mampu membuat The Doctor kembali bangkit, dan akhirnya meraih podium ketiga di belakang Quartararo dan Vinales, sekaligus menjadi kemenangan pertamanya sejak MotoGP Amerika Serikat 2019 lalu.
“Awalnya saya merasa frustasi karena hampir sepanjang tahun saya membalap dengan buruk. saya mencari cara agar bisa berubah, apalagi Fabio Quartararo dan Maverick Vinales bisa membalap dengan kencang menggunakan motor yang sama,” ujar Valentino Rossi, dilansir dari GP One.
“Saya berusia 41 tahun dan Yamaha ingin saya membalap seperti mereka. saya mulai berpikir apakah sudah waktunya untuk pensiun dan rasanya sangat frustasi serta khawatir jika saya harus membalap dengan kondisi seperti itu,”
“Di sisi lain itu adalah tuntutan yang wajar. Saya memang sudah tua tapi saya masih bisa balapan dengan baik, di saat saya ingin menyerah dan berhenti, semua tim, teman-teman, para pembalap dan keluarga selalu ada untuk membantu saya,” jelasnya.
Sementara itu, Valentino Rossi mengaku bahwa dirinya akan terus membalap dan belum ingin pensiun sebagai pembalap MotoGP. Ia juga berpeluang besar bergabung dengan tim Petronas Yamaha SRT, setelah posisinya di tim pabrikan Monster Energy Yamaha digantikan oleh Fabio Quartararo.