INDOSPORT.COM - Pengamat kondang MotoGP, Carlo Pernat, menilai bahwa tim Yamaha harus melakukan revolusi tim teknisi untuk keluar dari kekacauan saat ini.
Yamaha kini tengah mengalami inkonsistensi di mana pada dua seri pembuka MotoGP 2020 mampu tampil begitu kuat serta meraih juara. Namun memasuki seri ketiga, semua pembalap mulai menunjukkan adanya masalah pada motor yang mereka tunggangi dan tak mampu kompetitif.
Menurut Carlo Pernat, tim Iwata juga harus melakukan revolusi di bagian teknisi. Mengingat mereka sudah melakukan revolusi dalam hal pembalap yakni menandatangi kontrak dengan Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli.
“Yamaha memang telah membuat revolusi dalam hal pembalap, dengan menandatangi kontrak Quartararo, Vinales dan Morbidelli, tetapi itu tidak cukup. Sekarang mereka membutuhkan revolusi dalam hal teknis,” kata Carlo Pernat, dilansir dari laman GP One.
“Teknisi hebat yang terakhir mereka miliki ialah Masao Furusawa karena mampu membuat M1 menjadi yang terbaik. Saya ingin membela Valentino Rossi dari banyak tuduhan, bahwa M1 saat ini tidak bisa mengantarkan anda menjadi juara dunia di musim normal,”
“Setiap kali ada masalah yang berbeda, pasti ada juga kendala mesin, dan saya tak heran jika beberapa pembalap akan memulai balapan dari pit lane sebelum akhir musim,” jelasnya.
Jika ditilik, pengembangan motor YZR-M1 yang saat itu dilakukan oleh Masao Furusawa dan Masahiko Nakajima mampu membuat Yamaha merasakan kejayaan dengan mengantongi tujuh gelar juara di MotoGP.
Kedua teknisi tersebut juga menjadi salah satu saksi sejarah saat Valentino Rossi sedang berjaya bersama Yamaha, dengan beberapa sistem dan kinerja motor yang dianggap lebih baik dan jarang menemui masalah saat balapan.