Balas Dendam Perlahan Alex Marquez 'Si Anak Tiri' di MotoGP
Atmosfer MotoGP 2020 yang terasa aneh justru mampu membantu Alex Marquez membuktikan kemampuannya. Ia bisa membalap tanpa beban dan tuntutan macam-macam setelah berbagai macam kritik menghujaninya.
Kritik terhadap Marquez dimulai segera setelah ia diumumkan sebagai pengganti Jorge Lorenzo pada putaran final MotoGP 2019 di Valencia, hanya beberapa minggu setelah meraih gelar juara Moto2.
Dia dianggap tidak terlalu berhasil dan tidak layak menjadi pembalap dari tim yang paling diincar di MotoGP.
Para pengkritiknya dengan cepat mengabaikan statusnya sebagai juara dunia dua kali dan sebaliknya mengklaim bahwa satu-satunya alasan dia mendapatkan tempat di MotoGP karena peran Marc Marquez.
Honda nampaknya malah ikut termakan dengan kritik tersebut dan justru memberikan keputusan yang sedikit jahat. Sebelum gelaran MotoGP 2020 yang tertunda dimulai Hinda sudah mengeluarkannya dari tim pabrikan untuk musim depan dan menggantikannya dengan Pol Espargaro.
Marquez dilempar ke skuat satelit LCR dan Honda benar-benar melakukan apa yang diyakini banyak orang seharusnya dilakukan. Alex Marquez tak bisa langsung bergabung dengan tim pabrikan karena belum pantas dll, Honda setuju dengan hal itu dan mungkin akan menyesal sekarang.
Tapi begitulah tahun 2020 memberi Marquez sedikit kelegaan dari tekanan luar biasa yang datang karena mengendarai motor oranye paling terkenal di MotoGP.
Fakta bahwa Stefan Bradl (pembalap pengganti Honda) dan bukan kakak laki-lakinya yang memberikan Honda podium, namun justru dirinya lah yang mencatatkan hal tersebut bak menjadi balas dendam manis untuk semua hinaan.
Alex Marquez bisa mengendarai motornya dan bersantai di paddock tanpa terlalu khawatir tentang semua tekanan lain yang datang karena menjadi pembalap Repsol Honda.