MotoGP

Pakai Kondom? Ini yang Buat Pakaian Pembalap MotoGP Tetap Kering saat Hujan

Jumat, 6 November 2020 12:17 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
© Steve Wobser/Getty Images
Selebrasi Alex Rins usai menjuarai MotoGP Aragon Copyright: © Steve Wobser/Getty Images
Selebrasi Alex Rins usai menjuarai MotoGP Aragon
Ban, Rem, hingga Baju Pembalap MotoGP yang kering saat Hujan

Dilansir dari Box Repsol, salah satu elemen yang paling sering dilupakan ketika berbicara tentang perbedaan berkendara di permukaan kering dan basah adalah ban. Dalam keadaan ini, biasanya ada tiga opsi yang tersedia: ban hujan, perantara, atau berlekuk.

Ban karet disebut lebih lembut daripada slick, artinya ban mencapai suhu optimal lebih cepat. Lekukan pada ban, sering dilihat penonton MotoGP akan mengontrol air untuk menghindari hydroplaning.

Adapun rem, cakram baja digunakan sebagai pengganti karbon saat hujan. Untuk performa optimal, rem ini harus berada pada suhu yang sangat tinggi dan tidak mungkin dilakukan saat hujan.

Selain setelan anti air, helm yang digunakan pengendara juga mengalami perubahan total untuk menyesuaikan dengan kondisi basah. Paling utama ialah pelindungnya transparan, dan termasuk bagian punggung helm dibuat ekstra untuk mencegah air masuk.

Bagian luar pelindung digosok dengan produk khusus yang membuat tetesan air meluncur lebih cepat untuk menghindari masalah jarak pandang. Di bagian dalam, terdapat pelindung kedua yang mencegah helm berkabut.

Sedangkan untuk baju pembalap MotoGP yang terbuat dari bahan berpori yang tidak cocok dikenakan dalam kondisi basah akan dilengapi dengan lapisan anti air. Itulan yang membuat baju tak akan menyerap banyak air.

Tanpa lapisan ini, pakaian pembalap MotoGP akan menyerap banyak air, dan itu akan terasa lebih berat