INDOSPORT.COM – Nasib tim Suzuki Ecstar di MotoGP 2021 tengah terancam setelah suksesor sekaligus manajer tim, Davide Brivio resmi hijrah ke tim Formula 1 (F1) Apine (dulu Renault).
Suzuki resmi mengumumkan bahwa kerjasama dengan Davide Brivio selama delapan musim telah berakhir, karena memutuskan untuk menaungi Fernando Alonso dan Esteban Ocon di tim F1 Alpine pada musim 2021 ini.
Keputusan Brivio pun membuat Project Leader sekaligus Direktur Tim Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara, terkejut dan merasa kehilangan dengan sosok penting dalam timnya.
"Jujur saja, kami shock saat mendengar kabar mengenai hengkangnya Davide Brivio dari Team Suzuki Ecstar. Rasanya seakan-akan ada seseorang yang merampas bagian dari diri saya,” kata Shinichi Sahara, dirilis dari laman resmi Suzuki.
“Kami selalu berdiskusi dengan soal bagaimana mengembangkan tim dan motor, dan kami sudah bekerja sama sejak lama. Pada 2020 kami mencapai hasil yang memuaskan meski berada dalam situasi pandemi Covid-19,”
“Kemudian di tahun 2021 akan menjadi tahun yang lebih penting bagi kami untuk menjaga momentum juara. Jadi kami akan mencoba mencari cara terbaik untuk mengatasi masalah pasca kepergian Brivio,” jelasnya.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Shinichi Sahara nampak seperti mengisyaratkan bahwa nasib Suzuki bakal terancam tak bisa mempertahankan konsistensi apiknya di ajang MotoGP 2021.
Pasalnya, Davide Brivio merupakan manajer yang mampu membuat Suzuki berkembang pesat dan dianggap sebagai tim kuda hitam terutama di MotoGP 2020 lalu.
Pria asal Italia tersebut sudah bergelut di paddock World Championship selama lebih dari 20 tahun. Dia bergabung dengan Suzuki pada 2013. Brivio kemudian menjabat sebagai Manajer Tim, ketika Suzuki memutuskan kembali ke MotoGP pada 2015.
Di bawah naungan Davide Brivio, Suzuki mampu meraih kesuksesan dengan merebut gelar dunia lewat Joan Mir, usai gelar yang diraih oleh Kenny Roberts Jr di GP500 2000.