INDOSPORT.COM – Pengerjaan lintasan Sirkuit Mandalika harus rampung dalam tiga bulan ke depan sebelum proses homologasi untuk MotoGP Mandalika berlangsung.
Syarat tersebut berlaku agar bisa segera melakukan proses homologasi untuk menilai kelayakan sirkuit jalan raya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu untuk gelaran ajang balap bergengsi seperti MotoGP dan WSBK.
Homologasi sendiri merupakan proses standar persetujuan atau sertifikasi dalam dunia balap yang meliputi standar kendaraan balap, lintasan, dan komponen-komponen lainnya yang telah ditentukan untuk penyelenggaraan ajang balap.
Hal ini diungkapkan setelah perwakilan Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP dan WSBK, dan FIM, yang bertanggung jawab atas proses homologasi telah meninjau progres pembangunan sirkuit yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut.
Yakni melalui Carlos Ezpeleta selaku Managing Director, Loris Capirossi selaku promoter representative, sedangkan FIM mengirimkan safety officer Franco Ucini, yang juga mantan juara dunia 500cc pada tahun 1982.
Terkait lampu hijau dari Dorna untuk menggelar balapan di Mandalika, Abdulbar M. Mansoer selaku Direktur Utama ITDC mengungkapkan hal itu akan tergantung dari hasil homologasi pada pertengahan tahun ini.
"Masih ada perbincangan lagi. Kita kejar jadi dulu kemudian mereka datang lagi bulan Juli. Semuanya masih tergantung hasil homologasi," kata Abdulbar, dilansir dari laman Antara.
Proses pembangunan sendiri saat ini difokuskan menyelesaikan aspal lintasan, pemasangan drainase, dan struktur keselamatan seperti gravel bed dan pagar pembatas beton yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Namun layout sirkuit sepanjang 4,3km dengan 17 tikungan itu sudah mulai terlihat dengan aspal hitam, meski bukan lapisan teratas dan tersambung sepenuhnya.
Sistem drainase dan sebagian pagar beton di sepanjang lintasan juga sudah terpasang. Concrete barrier bermerek Geobrugg itu alat cetaknya didatangkan dari Swiss, Jerman dan Vietnam.
Akan tetapi, produksi dan pemasangannya diproses di Indonesia menggunakan beton lokal dengan spesifikasi sesuai standar FIA dan FIM. Sedangkan belum nampak adanya pembangunan fasilitas seperti tribun atau paddock.