In-depth

Lippo Village, Sirkuit Internasional Kedua di Indonesia yang Kini Terlupakan

Kamis, 23 September 2021 11:30 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© myracingcareer
Sirkuit Internasional Lippo Village Copyright: © myracingcareer
Sirkuit Internasional Lippo Village
Tak Sempat Gelar A1 dan F1

Berkonsep sebagai sirkuit jalan raya, Lippo Village International Formula Circuit (LVIFC) dibangun pada Agustus 2008 di daerah Karawaci, di lahan sekitar Universitas Pelita Harapan dan Lippo Supermall. 

LVIFC pun diwacanakan menjadi sirkuit internasional kedua di tanah air setelah Sirkuit Sentul.

Keseriusan pembangunan sirkuit ini terlihat dengan dilibatkannya Hermann Tilke sebagai perancang. Seperti diketahui, Hermann Tilke adalah desainer sirkuit papan atas yang terlibat dalam pembangunan sejumlah sirkuit seperti Sepang, Sachsenring, Nurburgring, Marina Bay, hingga Yas Marina.

Sirkuit Lippo Village ini memiliki panjang 3,2 kilometer dengan 16 tikungan. Kecepatan maksimal di sirkuit ini diklaim bisa mencapai 308 km/jam dengan kecepatan rata-rata 176 km/jam.

Menawarkan konsep family entertainment berkat lokasi yang strategis dan berada di pusat kota serta dekat dengan kawasan komersial, LVIFC direncakan menjadi tuan rumah event F1 dan A1.

LVIFC bahkan sudah masuk dalam kalender A1 2008/2009 sebagai tuan rumah seri keenam yang rencananya digelar pada 8 Februari 2009.

Namun, rencana itu pada akhirnya tak terwujud karena manajer proyek sirkuit tak mampu memenuhi persyaratan yang diajukan FIA sebelum deadline.

Batal menggelar ajang internasional, sikuit Lippo Village pun kemudian menjadi tuan rumah sejumlah ajang nasional, di antaranya kejuaraan GT Car.

Meski memiliki sejumlah kekurangan karena penyelesaian akhir yang tidak tuntas, desain trek dan fasilitas yang ada sanggup memuaskan penonton yang mencapai 11.500 orang.

Sejumlah balapan lain pun sempat digelar di tempat tersebut. Namun, sejak tahun 2012 LVIFC sudah tidak lagi digunakan untuk menggelar ajang otomotif.

Tanda dan petunjuk arah ke sirkuit Lippo Village memang masih terpajang di beberapa tempat, namun bagian jalan sirkuit kini digunakan untuk sejumlah kepentingan lain seperti lahan parkir. Sementara itu, ada pula beberapa titik yang dibiarkan tidak aktif hingga saat ini.