Asia Talent Cup Digelar Bersamaan dengan WSBK, Begini Konfirmasi MGPA

Selasa, 16 November 2021 18:58 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Isman Fadil
© Thomas Morgan/Corbis via Getty Images
World Superbike (WSBK) di Qatar Copyright: © Thomas Morgan/Corbis via Getty Images
World Superbike (WSBK) di Qatar

INDOSPORT.COM - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberikan konfirmasi mengenai penyelenggaraan Asia Talent Cup yang akan digelar bersamaan dengan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Pertamina Mandalika.

Kedua ajang bergengsi itu dijadwalkan untuk dilangsungkan pada akhir pekan ini setelah sebelumnya dijadwalkan ulang karena aspek kesiapan sirkuit.

Dorna Sport dan MGPA pada Minggu (14/11/21), memutuskan untuk menunda balapan seri ke-3 IATC yang sedianya berlangsung pada 14 November ke tanggal 19-21 November.

Sekaligus dengan seri ke-4 yang menjadi penutup musim di sela-sela penyelenggaraan WSBK. Selanjutnya balapan final IATC akan dibagi ke dalam dua hari yaitu pada 20 November dan 21 November.

Sedangkan tanggal 19 November digunakan untuk sesi latihan bebas pembalap.

"Sebelumnya kami meminta maaf kepada seluruh pecinta balap tanah air perihal pelaksanaan IATC yang terpaksa kami jadwalkan ulang," ujar Ricky Baheramsjah selaku Direktur Utama MGPA dilansir dari Antara.

"Putaran pertama ATC yang digelar di Sirkuit Mandalika memang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada sirkuit baru ini dapat diujicobakan layanan fasilitas dan lintasannya serta mengidentifikasi apa saja yang perlu kita tingkatkan lagi."

"Saat ini kami bersama Dorna dan dibantu oleh Ikatan Motor Indonesia terus berkoordinasi dengan Federation Internationale de Motorcyclisme untuk mempersiapkan race sesuai jadwal yang sudah ditentukan berdasarkan uji coba kemarin," sambungnya lagi. 

Ketum IMI Bambang Soesatyo menegaskan regulator olahraga balap tanah air itu akan segera memenuhi kelengkapan aspek keselamatan di Sirkuit Pertamina Mandalika menyusul penundaan ATC.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan sesuai peraturan FIM, seharusnya terdapat setidaknya delapan orang marshal di setiap pos.