INDOSPORT.COM – DPRD DKI Jakarta mengkritik Panitia Formula E terkait rencana pembangunan yang dinilai terlalu dipaksakan, termasuk soal penggunaan bambu sebagai lapisan.
Kritik tersebut diungkapkan oleh Gilbert Simanjuntak selaku anggota DPRD DKI Jakarta, yang menilai bahwa pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, dipaksakan.
Sebab, durasi pengerjaan hanya selama 54 hari dan berpotensi kurang berkualitas sehingga lebih baik kembali ditunda saja.
"Saya menyesalkan kenapa mesti dipaksakan. Bisa ditunda agar lebih berkualitas," kata Gilbert, dilansir dari laman Antara.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengkritik penggunaan bambu yang digunakan sebagai lapisan bawah pembangunan lintasan balap Formula E di Ancol.
"Setelah membabat (pohon) Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E. Yang mengatakan 'green racing', itu sebuah pembohongan publik yang harus menjadi catatan serius," tambahnya lagi.
Sebelumnya, Penanggung jawab pembangunan sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo di Ancol, Jakarta, Rabu (23/02/22) menjelaskan mengapa alasan material bambu digunakan untuk trek balap tersebut.
Yakni guna untuk melapisi bawah lintasan sirkuit Formula E karena dinilai mampu tahan terhadap air. Bambu digunakan mengingat dari lima zona konstruksi, zona lima sepanjang satu kilometer merupakan tanah lunak sehingga tergolong sulit dikerjakan.