Hargai Budaya Lokal, Perusahaan Bir Sponsor Formula E Siapkan Solusi Unik di Jakarta

Rabu, 1 Juni 2022 13:25 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Lev Radin/Pacific Press/LightRocket via Getty Images/Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ilustrasi Formula E jadi di Jakarta. Copyright: © Lev Radin/Pacific Press/LightRocket via Getty Images/Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ilustrasi Formula E jadi di Jakarta.
Tak Sabar Balapan di Jakarta

Keputusan untuk meniadakan logo dan produk bir dalam gelaran Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta, mendapat dukungan penuh dari pihak Formula E.

Dalam konferensi pers yang sama, Chief Executive Formula E, Jamie Reigle, menyebut pihaknya sangat menghormati aturan hukum dan budaya di negara tuan rumah.

Absennya logo dan produk bir di Jakarta sendiri bukan pengalaman pertama Formula E. Dalam balapan di Arab Saudi, situasi yang sama juga pernah terjadi.

“Kami menghormati dan menyadari aturan terkait alkohol di Indonesia.  Kami sudah pernah mengalaminya situasi semacam ini di Arab Saudi,” ungkap Reigle.

Lebih lanjut, Reigle menegaskan bahwa dalam kerja samanya dengan Heineken, pesan terkait konsumsi alkohol yang bertanggung jawab juga menjadi hal yang penting.

“Kerja sama jangka panjang Formula E dengan Heineken telah menjangkau jutaan konsumen di seluruh dunia untuk mendorong konsumsi alkohol secara bertanggung jawab, serta menjalankan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.

 Di sisi lain, Jamie Reigle juga menyebut bahwa gelaran Formula E di Jakarta akan menghadirkan tantangan baru bagi para pembalap, karena Sirkuit Ancol baru akan menggelar balapan perdana sehingga masih menjadi sirkuit yang asing.

Ia pun menyebut bahwa faktor ini justru membuat para pembalap sangat tak sabar untuk membalap di Ancol.

“Kami gembira karena ini balapan perdana di Jakarta. Tim kami berkunjung pada akhir 2021 dan enam bulan lalu sirkuit ini belum dibangun. Ini sirkuit yang sangat baru, dan hal itu sangat disukai para pembalap,” ujarnya.

“Di sirkuit lain, mereka sudah pernah membalap di sana, seperti Berlin. Trek seperti itu juga sudah ada di simulator yang membuat mereka bisa berlatih lebih dulu, sehingga mereka bisa mengemudi dengan mata terpejam.”