INDOSPORT.COM – Carlos Sainz ingin membuat hidup Max Verstappen sesulit mungkin di ajang balapan F1 Grand Prix Austria pada Minggu (10/07/22) malam WIB.
Fakta bahwa ia adalah mantan rekan setim pembalap Red Bull tersebut tidak berpengaruh pada ambisinya. Selama konferensi pers setelah balapan Sprint, Sainz ditanya apakah akan lebih baik jika Ferrari mendukungnya dalam pertarungan melawan Red Bull.
Hal itu dikarenakan ia adalah rekan setim lama Max Verstappen. Sainz pun menganggap itu sebagai pertanyaan yang aneh.
"Saya pikir semua ini tidak ada hubungannya dengan menjadi rekan satu tim, atau ya mantan rekan satu tim dengan situasi yang kami hadapi saat ini,” ujar pembalap asal Spanyol itu.
“Tapi saya rasa itu tidak masuk akal, pertanyaan tersebut, karena [bagi saya] tidak masalah apakah dia rekan setim saya, mantan rekan setim saya, atau bukan."
Dalam balapan Sprint pada Sabtu (09/07/22) kemarin, Sainz berduel dengan rekan setimnya, Charles Leclerc, untuk P2.
Pembalap kelahiran Monegasque itu telah mengunggulinya sepanjang musim, meski Leclerc sering dipandang sebagai “bintang” oleh para penggemar.
Menurut Mattia Binotto, kepala Scuderia Ferrari, Leclerc tidak akan mengesampingkan perintah tim dan pembalap tercepatlah yang akan mendapatkan perlakuan istimewa.
"Kami berdua akan mencoba membuat hidup Max sesulit mungkin dalam balapan di sisa kejuaraan, dan kami perlu berusaha mati-matian. Tapi ia membalap dengan sangat baik, jadi akan sulit untuk mengalahkannya dalam balapan,” tutup Sainz.