INDOSPORT.COM – Pembalap MotoGP Marc Marquez membeberkan tak kondusif di internal tim Repsol Honda jelang MotoGP Austria.
Honda sedang dalam krisis. Mereka ingin memperbaiki situasi dengan berlalunya musim panas yang penuh dengan pekerjaan, tetapi situasinya lebih dramatis dari sebelumnya.
Pabrikan dengan logo sayap itu telah mencapai titik terendah dan Marquez sudah harus mengambil tindakan atas masalah ini.
Pembalap Cervera yang tetap fokus pada pemulihan penuh lengannya setelah operasi keempat tersebut akan melakukan perjalanan ke Austria minggu depan.
Jauh dari naik sepeda motor, sang juara dunia akan menjadi bagian dari tim kerja di dalam pit yang berbeda, mengetahui secara langsung situasi Honda dan melakukan segala kemungkinan untuk dapat memberikan solusi kepada pabrik.
Akan tetapi tidak segala hal akan terjadi begitu saja seperti sihir. Meski bantuan Marquez akan jadi kunci bagi HRC, itu tetap tidak akan cukup.
Dalam sebuah wawancara dengan media DAZN, Marquez memberi pesan kepada pihak pabrikan, "Para pembalap Honda butuh bantuan dari Jepang agar ada perubahan,”
“Semua pembalap menderita. Setelah apa yang kami lalui tahun ini, saya juga menderita," katanya.
"Bukan hanya karena lengan tetapi karena saya tidak hanya merasa nyaman dengan motor dan di situlah kami dipaksa untuk melakukan perubahan dan berjuang meraih gelar di musim-musim mendatang," sambung Marquez.
"Saya mencari Honda untuk tim. Niat dan ilusi saya adalah melihat HRC menjadi yang tertinggi."
Lebih lanjut, Marc Marquez pun membongkar borok internal tim Honda, yang disebutnya kacau dalam hal komunikasi antara manajemen di Jepang dengan di Eropa, yang berimbas performa motor di MotoGP.
“Untuk ini kami membutuhkan kerja sama tim, dan informasi itu tidak hilang di sepanjang jalan antara Jepang dan Eropa,” tambah pembalap MotoGP asal Spanyol itu.