Jelang F1 GP Italia, Max Verstappen Diramalkan Bakal Pensiun Dini
“Tidak peduli berapa banyak [uang] yang ditawarkan kepadanya, ia tidak akan tinggal. Dan hal itu bisa terjadi lebih cepat dari yang kita semua bayangkan,” lanjut Marko.
Penasihat Red Bull tersebut menganggap penampilan Verstappen telah membuktikan bahwa dirinya benar saat membandingkan sang pembalap dengan legenda F1 asal Brasil, Ayrton Senna.
"Max tidak membutuhkan fase build-up untuk langsung berada di batas maksimal. Ia bisa langsung melaju dengan kecepatan penuh. Ia punya bakat alami yang luar biasa.”
Lebih lanjut, pembalap blasteran Belgia-Belanda itu juga memiliki kontrol mobil yang fantastis, terutama saat ia melaju di batas maksimal.
Hal itulah yang mendasari Marko untuk membandingkan Verstappen dengan Ayrton Senna di tahun-tahun awalnya.
Meski baru berusia 24 tahun, Verstappen sudah sering ditanya kapan dirinya akan pensiun. Ia pun mengaku bahwa kemungkinan pensiunnya adalah saat kontraknya di Red Bull berakhir pada tahun 2028.
"Saya belum memutuskan apa yang akan saya lakukan setelah 2028. Saya mungkin akan berhenti," katanya kepada Daily Mail awal musim ini.
"Saya telah berada di Formula 1 sejak berusia 17 tahun. Itu sudah lama sekali. Saya sudah menjalani banyak musim di F1."
Bahkan jika Verstappen hendak memperpanjang kontrak, ia tidak merasa jika ia akan membalap di usia 40-an seperti Fernando Alonso.
"Saya tidak akan seperti itu. Saya mungkin tidak akan membalap saat berusia 40 tahun, setidaknya di Formula 1. Saya juga ingin melakukan hal-hal lain,” tutupnya.