5 Pasangan Ayah-Anak Sepanjang Sejarah Formula 1, Siapa Paling Sukses?
Gilles Villenuve, nama yang asing di telinga para penggemar Formula 1 zaman sekarang. Sebenarnya, karirnya di arena balap juga tidak panjang.
Meski tidak begitu tenar dan punya karir panjang, namanya tetap dihargai dan diabadikan oleh pemerintah Kanada menjadi nama sirkuit di Montreal.
Dirinya pernah menjadi pembalap Ferrari selama empat musim dari 1978 hingga 1982, di mana Gilles wafat karena kecelakaan di kualifikasi GP Belgia.
Ayahnya meninggal dunia di arena balap, tidak menyurutkan semangat sang anak, Jacques Villenuve. Debutnya terjadi pada Formula 1 tahun 1996 silam.
Hanya butuh setahun sejak debut, Jacques mendapatkan mahkota juara dunia bersama tim Williams. Namun gelar itu satu-satunya yang diraih olehnya sepanjang karir.
3. Jos dan Max Verstappen
Sebagian besar ayah tentu menginginkan anaknya mencapai karir yang lebih sukses. Itulah yang terjadi pada pasangan ayah-anak Jos dan Max Verstappen.
Sang ayah, Jos, mengawali karirnya bersama tim Benetton satu tim dengan Michael Schumacher. Namun Jos hampir setiap tahun ganti tim.
Bahkan sudah hampir setiap tahun ganti tim, karena performa mobil yang tidak mumpuni, Jos hanya mampu menyelesaikan satu dari lima balapan.
Hingga akhirnya Jos harus mengakhiri karirnya di arena balap bersama Minardi pada 2003 silam. Karirnya ternyata dilanjutkan oleh anaknya, yakni Max Verstappen.
Prestasi Max tentu jauh lebih bagus dari sang ayah, kita semua mengetahui itu. Mengawali karir pada 2015, Max merayakan gelar juara dunia pertamanya di tahun 2021.