5 Pembalap Mau Tidak Mau Harus Bangkit di Formula 1 2023. Awas Kena Tendang
Ada semacam keyakinan bahwa pembalap kedua milik Red Bull, seperti yang dirasakan para rekan setim Max Verstappen sebelumnya, seolah dikutuk. Tapi itu tidak berlaku bagi Sergio Perez.
Sejak gabung dengan Oracle Red Bull Racing pada Formula 1 2021, Perez memang sudah diplot sebagai pengawal Verstappen.
Hasilnya, Verstappen berhasil merebut gelar juara F1 pada 2021 dan 2022, Red Bull juga menjadi konstruktor terbaik di 2022.
Namun, Sergio Perez juga tidak hanya mengawal Verstappen, dirinya musim 2022 juga menempati urutan ketiga di klasemen akhir Formula 1 2022.
Yang berarti dia nyaris juara, dan jika pada Formula 1 2023 dirinya flop atau bahkan keluar 10 besar, ada kemungkinan Red Bull bisa saja menendangnya keluar.
3. Pierre Gasly
Pada Oktober 2022 lalu adalah momentum untuk karir Pierre Gasly sebagai rider Formula 1, setelah Tim BWT Alpine F1 mengumumkan namanya sebagai pembalap di 2023.
Pada 2019 lalu, sebenarnya Gasly dicap gagal oleh Red Bull dan langsung dibebastugaskan. Dia pun dikirim kembali ke tim satelit ‘junior’ yakni Scuderia AlphaTauri Red Bull.
Yang ternyata degradasi ke tim junior itu mampu mengangkat performanya di arena balap. Yang terbukti ketika dia memenangkan GP Italia Monza pada tahun 2020 lalu.
Kepindahannya ke Alpine dengan durasi kontrak panjang, sempat mengundang pandangan pesimis dari para pengamat.
Pierre Gasly diprediksi bisa kesulitan karena harus berpartner dengan mantan rivalnya di gokart, Esteban Ocon. Oleh karena itu, menarik dilihat bagaimana Gasly menghadapi situasi ini.