Catalunya Merdeka, Spanyol Bakal 'Kehilangan' 4 Pembalap
Pemerintah Catalunya sudah mengumumkan hasil referendum kemerdekaan di mana hampir 90 persen dari penduduk Catalan menginginkan merdeka dari Spanyol.
Proses pemungutan suara sendiri berlangsung di bawah situasi yang tidak kondusif karena tak adanya izin penyelenggaraan referendum dari pemerintah Spanyol.
Namun karena pemungutan suara telah dilaksanakan, dan mayoritas penduduk Catalan ingin lepas dari Negeri Matador, maka kemungkinan kemerdekaan Catalunya mungkin hanya menunggu waktu. Sepanjang sejarahnya, beberapa nama legenda dan pembalap hebat masa kini lahir di Catalunya.
Jika benar-benar melepaskan diri dari Spanyol, maka pembalap kelahiran Catalunya ini mungkin tak akan lagi berstatus sebagai warga Negara Spanyol. Negeri Matador pun akan ‘kehilangan’ para pembalap hebat dan legenda yang namanya terus dikenang.
Penasaran siapa saja pembalap dan legenda balap kelahiran Catalunya yang bakal melepaskan diri dari Spanyol? Berikut INDOSPORT sajikan rangkumannya.
1. Sete Gibernau
Bagi penggemar MotoGP, nama Sete Gibernau pasti tak asing lagi di telinga. Di masa jayanya dulu tepatnya di era 90-an, Gibernau sempat terlibat persaingan keras dengan Valentino Rossi yang disebut-sebut sebagai salah satu pesaing abadinya.
Nyatanya, mantan pembalap MotoGP tersebut merupakan kelahiran asli Catalunya. Berlabel seorang Catalan, Gibernau emulai kariernya dari kelas 250 cc bersama tim Yamaha. Saat itu ia satu tim dengan Kenny Roberts.
Pria yang kini berusia 42 tahun itu akhirnya naik level ke 250 cc di tahun 1997 bersama tim Rainey. Hingga kemudian ia menggantikan posisi rider Jepang, Takuma Aoki di tim Honda. Karier Gibernau melesat saat ia bergabung dengan tim Telefónica MoviStar-Suzuki. Ia sukses menjuarai GP Valencia pada 2001 silam.
2. Toni Elias
Toni Elias lahir di Manresa, Catalunya 26 Maret 1983 silam. Elias merupakan putra seorang pembalap motocross sehingga darah seorang pembalap telah ada di dalam dirinya semenjak ia masih belia.
Ia mengawali debut Grand Prix MotoGP di tahun 2001, hingga setahun kemudian melangkah ke kelas 250 cc bersama tim Telefonica Movistar Repsol YPF Aprilia. Hingga pada 2005, Elias melangkah ke ajang MotoGP bersama tim Fortuna Yamaha.
Namun pada 2006 penampilannya yang buruk membuatnya nyaris didepak dari tim hingga ia berhasil membuktikan diri dengan mengalahkan Valentino Rossi di seri 16 Estoril Portugal.
Cara membalapnya yang ugal-ugalan menjadi salah satu ciri khasnya, hingga ia akhirnya terdepak dari MotoGP pada 2010 dan turun ke Moto2, namun akhirnya ia kembali ke ajang MotoGP pada 2011 usai keluar sebagai juara di Moto2.
3. Dani Pedrosa
Pedrosa juga memiliki darah Catalan dalam dirinya karena ia dilahirkan di kawasan Sabadell, Barcelona. Pembalap 32 tahun itu memulai kariernya dari kelas 125 cc ini telah lama diprediksi akan jadi rising star di awal kemunculannya.
Pada tahun 2004 Pedrosa pindah ke kelas 250 cc dan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda 250, dan langsung merebut juara dunia GP 250 cc. Tahun 2005 ia kembali mendominasi balapan dan mempertahankan gelar juara dunia GP 250 cc.
Di musim balap 2006 ia naik ke kelas MotoGP dan membalap untuk tim Repsol Honda bersama pembalap Amerika, Nicky Hayden, sampai musim 2008 dan Andrea Dovizioso pada musim 2009. Pada tahun 2012, ia bersama Casey Stoner di tim Repsol Honda dan tahun 2013 hingga kini ia berpartner dengan Marc Marquez.
4. Marc Marquez
Tak pernah ada yang menduga di usianya yang baru 24 tahun, Marquez mampu menjelma menjadi pembalap hebat di kancah MotoGP. Juara dunia MotoGP 2016 ini merupakan putra asli Catalan kelahiran Cervera, Lleida, 17 Februari 1993.
Marquez memperoleh podium pertamanya tanggal 22 Juni 2008 di GP Inggris 2008 pada usia 15 tahun 127 hari. Pada 2009, dia adalah pembalap pabrikan KTM dan di GP Perancis 2009, dia memperoleh posisi pole pertamanya pada usia 16 tahun 89 hari. dia juga meraih pole di GP Spanyol 2010.
Di 2013 Ia dipastikan akan membela tim Repsol Honda bersama Dani Pedrosa hingga 2015 dengan perpanjangan opsi kontrak 2016 menggantikan Casey Stoner yang pensiun di akhir musim 2012. Pada tahun pertamanya di MotoGP, Marquez telah memenangkan 6 perlombaan, 6 kali podium kedua, dan 4 kali podium ketiga cukup untuk dirinya menjadi juara dunia di tahun 2013.
Pada tahun 2014, kehebatan Marquez terbukti dengan memenangkan 13 dari 18 balapan, serta dengan 13 pole position. Dengan kemenangan itu, Marquez dapat mengunci gelar juara dunianya di Sirkuit Motegi, Jepang. Sayangnya Marquez tidak dapat mempertahankan gelar juara dunianya pada tahun 2015.
Pada tahun 2016, ia mengubah gaya balapnya. Dan terbukti, konsistensinya dapat membawa Marquez meraih gelar juara dunianya yang ketiga. Dengan memenangkan 5 balapan, 3 kali podium kedua, dan 3 kali podium ketiga, Marquez dapat mengunci gelar juara dunianya di Sirkuit Motegi, Jepang, dan sekaligus karena duo Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh yang membuat Márquez terbantu meraih titel ke-limanya di semua kelas.