Iannone Frustasi Bersama Suzuki
Pembalap asal Italia ini bergabung dengan Suzuki di awal 2017, setelah sebelumnya menunggangi Ducati selama empat tahun. Di bawah pabrikan Italia itu, Iannone mencapai performa terbaiknya di balap motor kelas primer usai finis kelima di 2015, dan meraih kemenangan pertamanya di Australia dua tahun lalu.
Alih-alih konsisten berada di jalur yang bagus, Iannone justru terpuruk di musim lalu. Tercatat, lima kali ia gagal membawa satu pun angka, termasuk empat kali finis di luar zona angka. Di seri, Republik Ceko misalnya, Iannone bahkan finis kedua dari belakang.
"Tidak mudah menerima situasi di mana saya sekarang, setelah dua musim di MotoGP," katanya kepada majalah Riders, seperti dilansir GPOne. "Dari menjadi seorang pembalap pabrikan Ducati, saya selalu di jajaran depan, lalu berada di peringkat 18 (dengan Suzuki) yang itu di luar bayanganku." tambahnya
"Situasi itu benar-benar membuatku terpukul. Bahkan pernah selama beberapa hari aku tidak mampu bicara, aku hanya memikirkan tentang hasil ini, semuanya hitam," sambungnya.
Kendati demikian, Iannone tetap optimis dan tak ingin menyerah. Pembalap berjuluk Maniac itu bertekad mengubah nasibnya di musim 2018 nanti.
"Sekarang aku berusia 28 tahun. Aku terus mengatakan kepada diri sendiri bahwa aku harus berlanjut dan memberikan segalanya, di samping seluruh kesulitannya. Aku ingin menang. Aku sudah belajar lebih sabar, lebih realistis, tapi targetnya tetap sama. Aku ingin menang, dan hanya itu yang berarti." jelasnya.