8 Drama Absurd Penuh Kontroversi di MotoGP Argentina 2018
MotoGP 2018 memasuki seri kedua mereka, namun kondisi balapan sudah mulai menunjukkan tensinya tersendiri di kalangan para pembalap ketika berada di lintasan.
Seri kedua yang dihelat di Sirkuti Termas de Rio Hondo, Argentina seolah menjadi bukti bahwa intensitas rivalitas antar pembalap semakin tinggi untuk meraih kemenangan. Namun rupanya, bukan cuma rivalitas antar pembalap, nyatanya kondisi balapan pun juga semakin banyak disuguhi drama panas bahkan tak jarang beberapa di antaranya nampak begitu absurd.
Hal itu cocok untuk menggambarkan perjalanan balapan MotoGP Argentina yang dihelat akhir pekan kemarin. Cukup banyak momen yang mencuri perhatian dan menjadi sorotan tersendiri bagi para pencinta balap motor internasional tersebut.
Berikut INDOSPORT mencoba merangkum 8 drama absurd penuh kontroversi yang terjadi pada balapan MotoGP Argentina 2018:
1. 1. Sendirian di Garis Start
Momen itu adalah yang paling dirasakan oleh pembalap Australia Jack Miller. Ia seorang diri bersama motornya di baris terdepan start usai dalam kualifikasi kemarin, ia mampu meraih pole position.
Tak seperti rekan balapan lainnya, ia memilih untuk bertahan di lintasan meski pembalap lain memilih untuk mengganti ban mereka menjadi slick, meramal kondisi cuaca saat balapan nanti akan berubah.
Here's the new grid line-up ð®@jackmilleraus is all alone on the front row!#ArgentinaGP pic.twitter.com/79QLjvB8FB
— MotoGP™ð¦ð·ð (@MotoGP) April 8, 2018
2. 2. Start 'Berjamaah' di Posisi Terbelakang
Berbeda nasib dengan Miller, para pembalap lainnya justru mulai balapan dari posisi empat baris di belakangnya. Rupanya, hal itu buntut dari keputusan mereka kembali ke pit untuk mengganti ban karena kondisi cuaca saat balapan.
Kembali ke pit berarti memaksa mereka meninggalkan grid. Pada regulasi kejuaraan yang ada, bagi para pembalap yang meninggalkan posisinya di grid harus memulai balapan dari posisi paling belakang.
3. 3. Ketika Marquez 'Ngeyel'
Berawal dari keapesan seorang Marc Marquez yang mogok motornya usai lap pemanasan, ia pun mendapat instruksi untuk start dari pitlane.
Jiwa muda seorang Marquez nampaknya berbuah pada kenekatannya untuk tidak mengikuti peraturan yang ada. Ia 'ngeyel' ingin tetap mulai start dengan pembalap lainnya.
MORE DRAMA! Now for @marcmarquez93 on the grid! ð®
— MotoGP™ð¦ð·ð (@MotoGP) April 8, 2018
And we are finally racing!#ArgentinaGP pic.twitter.com/r2v0704JOS
Alhasil, Race Direction akhirnya menjatuhkan penalti ride through, yakni memintanya untuk masuk ke pitlane pada lap keenam. Hal tersebut membuat dirinya yang sebelumnya mampu memimpin lomba harus puan berada di posisi ke-19.
4. 4. Drama Pembuka dari Pedrosa
Drama sesungguhnya dibuka oleh rekan setim Marquez, Dani Pedrosa. Pembalap Spanyol itu mengalami petaka perdananya di musim ini ketika memasuki lap pertama MotoGP Argentina.
Pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco yang berusaha menyalipnya dari sisi dalam membuat Pedrosa mesti sedikit melebar di lintasan. Nahas, Pedrosa pun terlempar dari motornya ke luar lintasan.
The drama doesn't stop!!!@26_DaniPedrosa highsides out of the race on lap one! ð#ArgentinaGP pic.twitter.com/K8oTFV9k9q
— MotoGP™ð¦ð·ð (@MotoGP) April 8, 2018
Pembalap nomor 26 tersebut dikabarkan mengalami cedera pada lengan kanannya. Tercatat dalam dua tahun berturut-turut, Pedrosa selalu gagal menyelesaikan balapan di seri Argentina.
5. 5. Kejutan Marquez untuk Espargaro
Espargaro menjadi pembalap pertama yang menjadi korban gaya balap agresif Marquez usai dirinya dijatuhi penalti dan membuat dirinya harus balapan di posisi ke-19.
Sebagai usaha untuk menyalip Espargaro, Marquez justru bersenggolan dengan pembalap tersebut di lap ke-9. Beruntung Espargaro tak jatuh dalam insiden tersebut.
[#MotoGP] ð± Marquez nearly sends himself and Aleix Espargaro crashing as he tries to claw his way back up the standings from 19th. #ArgentinaGP pic.twitter.com/NkuTAJs1Gl
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) April 8, 2018
Dianggap merugikan pembalap lain, Marquez pun akhirnya masih harus dijatuhi hukuman lagi di lap selanjutnya, yakni turun satu posisi.
6. 6. Mimpi Buruk Valentino Rossi
Pembalap Italia Valentino Rossi awalnya baik-baik saja, sampai Marquez menjadi mimpi buruknya di empat lap terakhir, tepatnya ketika mereka berada di tikungan ke-13.
Marquez yang hendak menyalip Rossi dari sisi dalam malah berakhir dengan menyenggol motor pembalap berjuluk 'The Doctor' tersebut.
What a mental race. @marcmarquez93 hits multiple penalities and gets only 30sec penalty. Huge disappoint for @ValeYellow46. Nevertheless, the race was epicð¤ #MotoGP #ArgentinaGP pic.twitter.com/WnoZ3TqJyE
— Dinesh Kamble (@Killerdrummer26) April 8, 2018
Tak mampu mengendalikan motornya kembali ke lintasan, apes Rossi justru terjatuh di pinggir lintasan berumput. Sempat melampiaskan amarahnya, bak anjing mengonggong khafilah berlalu, Marquez tetap melaju melanjutkan balapannya
7. 7. Tak Ada Pembalap Papan Atas di Podium
Podium MotoGP Argentina 2018 sama sekali tak diisi oleh para pembalap papan atas, melihat sederet pembalap pabrikan gagal mencapai raihan terbaik mereka di balapan kemarin.
Justru sebaliknya, semua podium diisi oleh dua pembalap satelit dan satu pembalap pabrikan. Cal Crutchlow dari tim LCR Honda merajai balapan akhir pekan kemarin.
Disusul oleh pembalap satelit Yamaha, Johann Zarco yang berakhir di podium kedua MotoGP Argentina musim ini. Posisi ketiga akhirnya diduduki oleh pembalap pabrikan Suzuki Ecstar, Alex Rins.
8. 8. Kata Maaf yang Tak Berbalas
Usai balapan, Marquez langsung berinisiatif meminta maaf dengan mendatangi paddock tim Yamaha. Namun, saat tiba di sana, pembalap Spanyol itu malah dicegah masuk untuk bertemu Rossi. Dirinya hanya bertemu sahabat Rossi, Alessio Salucci atau biasa disapa Uccio.
Unbelievable scenes at the #ArgentinaGP as @marcmarquez93 heads to @ValeYellow46's box to apologise ð®ð®ð®#TermasClash pic.twitter.com/5ZT4CwSd9t
— MotoGP™ð¦ð·ð (@MotoGP) April 8, 2018
Uccio terlihat sedikit berbincang kepada Marquez, namun belum diketahui pada yang dikatakan oleh Uccio. Yang jelas, Marquez dimintanya untuk meninggalkan garasi, lantaran kondisinya tidak memungkinkan, dan memberi waktu untuk Rossi menenangkan diri.