5 Fakta Tentang Michael Schumacher, Legenda F1 yang Masih Berjuang Pulih
INDOSPORT.COM - Legenda Formula 1, Michael Schumacher, masih berjuang untuk memulihkan kondisinya. Hingga saat ini belum kabar lebih lanjut mengenai kondisi terkini mantan pembalap Ferrari tersebut.
Pada tahun 2013, ia mengalami kecelakaan ski ketika berlibur bersama putranya, Mick Schumacher. Pria kelahiran Jerman itu akhirnya mengalami pendarahan hebat di kepala dan koma selama berbulan-bulan.
Terlepas dari kabar tentang kondisi kesehatannya, pembalap yang telah sukses memenangkan juara dunia tujuh kali tersebut memiliki fakta menarik tentang kisah hidupnya yang sayang jika harus dilewatkan.
INDOSPORT telah merangkum lima fakta tentang Michael Schumacher, khusus untuk mengenang masa kejayaan pembalap kelahiran bulan Januari tersebut.
1. Cinta Balapan Sejak Umur 6 Tahun
Schumacher memulai kariernya saat usia 6 tahun. Ia adalah anggota termuda Karting track yang berlokasi di Kerpen-Horrem, sebuah kelompok komunitas gokart di Jerman. Ayahnya adalah pekerja paruh waktu di area ini, sementara ibunya bekerja di kantin.
Sejak melihat kecintaan Michael di dunia balapan, ayahnya tidak pernah absen membantunya. Ia sering menyetel setting-an mesin di setiap turnamen gokart hingga berhasil menjuarai beberapa piala di usia 12 tahun.
Pada tahap ini, keluarga Schumacher sempat tidak mampu memenuhi keinginan Michael yang menginginkan mesin seharga 800DM (mata uang Jerman, Deutsche Mark),yang saat itu setara dengan 6 juta rupiah.
Namun berkat bantuan seorang pengusaha setempat, Michael Schumacher akhirnya dapat membalap dengan setting-an mesin terbaik dikelasnya.
2. Jauh ke Luksemburg Hanya Untuk Lisensi Kart
Untuk mencapai balapan gokart yang lebih bergengsi, Schumacher tidak bisa membalap di kelas bawah. Ia harus mendaftar ke kejuaraan yang lebih menantang dengan gengsi yang lebih tinggi.
Tapi untuk mendaftar sebagai peserta, ia harus punya lisensi resmi. Saat itu usianya masih 12 tahun dan regulasi di Jerman hanya memperbolehkan anak usia minimal 14 tahun untuk mendapatkan ijin membalap. Akhirnya ia jauh-jauh melintasi perbatasan ke Luksemburg hanya untuk mendapatkan lisensi resmi.
Beberapa tahun setelah mengantongi lisensi resmi, kemudian ia mengikuti berbagai kejuaraan tingkat Nasional maupun Eropa. Pada tahun 1985, ia bergabung dengan dealer Eurokart Adolf Neubert.
Berbagai kejuaraan membuatnya sering absen, hingga akhirnya ia harus memutuskan pilihannya antara sekolah atau balapan. Tetapi Schumacher tidak takut jika ia harus putus sekolah demi bekerja sebagai montir dan memenuhi ambisinya untuk menjadi pembalap.
3. Tidak Tertarik dengan Mobil Mewah
Fakta ini agak aneh. Kebanyakan bintang atlet menyukai mobil mewah dan mengoleksinya di garasi.
Meski Schumacher adalah atlet yang memiliki rekening selangit, ia tidak suka menyimpan mobil mewah di rumahnya. Ia lebih suka mobil standard dengan kecepatan rata-rata.
Ia mengendarai Fiat 500 Abarth untuk kegiatan sehari-hari dan Fiat Croma jika ia bepergian dengan anak dan istrinya.
Jika seseorang pernah melihatnya menunggangi Ferrari FXX, mobil mewah itu adalah pemberian petinggi Ferrari sesaat sebelum ia pensiun dari Formula 1.
4. Kedua Anaknya Mencintai Olahraga Kecepatan
Keluarga Schumacher memiliki peternakan kuda di Swiss dan di Texas. Mereka semua menyukai olahraga berkuda, tidak terkecuali putrinya, Gina-Maria Schumacher, yang telah mengikuti berbagai turnamen berkuda.
Tidak jarang, perempuan berusia 21 tahun ini memenangkan medali emas. Ia sudah terlibat dalam beberapa kompetisi di Eropa dan Amerika Serikat.
Sedangkan adiknya, Mick Schumacher, ingin mengulangi kesuksesan ayahnya di dunia balap mobil. Sama seperti ayahnya, Mick telah melalui berbagai kompetisi Kart junior di Jerman maupun Eropa.
Kini, ia membalap di kelas Formula 3 untuk tim Prema Theodore Racing. Ia terus menjadikan ayahnya sebagai sosok teladan hidup meski ia adalah saksi hidup ketika ayahnya kecelakaan Ski di tahun 2013.
5. Michael Schumacher Wolrd Champion Tower
Jika saja Michael Schumacher masih sehat, mungkin tower yang berlokasi di Dubai itu sudah tuntas pembangunannya. Rekonstruksinya sudah tersebar luas sejak tahun 2008, namun hingga kini menara yang rencananya akan menghadap laut itu belum terealisasikan.
Secara teritorial, menara yang Schumacher inginkan berlokasi di tepi laut dan ia ingin membangun dermaga di sekitar menara untuk memfasilitasi segala lini transportasi. Jika dilihat dari konstruksinya, bangunan tersebut sangat mirip kapal pesiar.
Ia mempercayakan tower impiannya pada dua arsitek bernama Chris Bosse dan Tobias Wallisser yang sebelumnya sukses membangun kubus air di Beijing dan Museum Mercedes-Benz di Jerman.
Terus ikuti berita olahraga terbaru di INDOSPORT.COM