5 Balapan Paling Berkesan Fernando Alonso Selama di Formula 1
INDOSPORT.COM – Fernando Alonso merupakan salah satu pembalap besar yang pernah terkenal bagi penggemar Formula 1 di era 2000-an. Dengan dirinya akan meninggalkan turnamen yang membesarkan namanya itu, maka perlu disimak lima balapan paling mengesankan bagi pembalap McLaren.
Alonso dulunya merupakan rival terberat juara dunia tujuh kali Michael Schumacher. Ia jugalah yang mampu menumbangkan dominasi Schumacher selama lima musimnya bersama Ferrari pada tahun 2005 untuk mengangkat trofi pertama dari dua gelar yang dimenanginya.
Sebelum bersama tim McLaren, Alonso pernah terlibat kerja sama dengan Renault. Ia kemudian berlomba untuk tim McLaren Mercedes, kembali ke Renault, membalap untuk tim Ferrari sebelum akhirnya bergabung lagi dengan McLaren.
Akhir pekan lalu Alonson melakoni balapan terakhirnya di Formula 1 setelah 17 musim balapan sejak 2003 silam. Bukan untuk pensiun, namun pada Agustus lalu Alonson memutuskan keluar dari balapan lantaran merasa bosan.
INDOSPORT kini perlu mengenang kembali lima balapan yang dilakoni Fernando Alonso yang paling diingat oleh penggemar Formula 1:
1. GP Hungaria â 24 Agustus 2003
Fernando Alonso menjadi pembalap termuda yang memenangkan balapan Formula 1 di usia 22 taun 27 hari setelah mengungguli Michael Schumacher yang tertinggal satu putaran di belakangnya.
Dalam balapan ini, ia berlomba di skuat pertama, dan berkonsetrasi mengemudi sehingga mmembuat jarak dari Kimi Raikkonen yang berada di tempat kedua.
Kemenangannya ini membuatnya memecahkan rekor Bruce McLaren pada tahun 1959, sebelum akhirnya rekornya dipecahkan oleh Sebastian Vettel pada tahun 2008 dan Max Verstappen pada tahun 2016.
GP San Marino – 24 April 2005
Alonso mengawali dua musim yang baik bersama Renault pada tahun 2003 dan 2004. Kemudian pada musim 2005, ia dan rekan setimnya Giancarlo Fisichella mengguncang F1 dengan memenangkan 4 balapan awal musim, termasuk GP San Marino.
Balapan ini mempertontonkan pertarungan sengit Alonso vs Schumacher yang akhirnya mengantarkannya menjadi juara balapan tersebut. Alonso mendominasi balapan setelah Raikkonen terpaksa mengakhiri balapan di awal putaran ke-9. Ia berhasil mengejar Schumacher selama 12 putaran terakhir untuk akhirnya mengangkat trofi.
2. GP China â 16 Oktober 2005
Alonso bersama Renault mengungguli McLaren Mercedes dengan jarak 2 poin sebelum balapan dimulai. Ia dan rekannya Fishichella mencatat posisi satu-dua di sesi kualifikasi, walaupun akhirnya Fishichella gagal meraih podium.
Kemenangan Alonso di seri balapan ini memastikan Renault meraih juara dunia untuk kategori tim, yang merupakan pertama bagi pabrikan Prancis sepanjang keterlibatkan mereka sebagai sebuah tim.
Renault juga secara resmi mengakhiri dominasi Ferrari selama 5 musim, membuat Alonso sangat gembira dengan capaian tersebut. Ia merayakan kemenangannya dengan karaoke sepanjang perjalanan kembali ke pit.
GP Brasil – 25 November 2012
Balapan ini menjadi momen menyedihkan Alonso sepanjang kariernya, karena ia gagal membukukan dua kejuaraan dunia ketika bersama Ferrari, setelah gagal di balapan akhir musim 2010 dan 2012. Ketika di GP Abu Dhabi 2010, Alondo dan Ferrari kejatuhan malapetaka disusul GP Brasil 2012.
Alonso hadir di balapan ini dengan 13 poin di belakang Sebastian Vettel dari Red Bull. Ia sebenarnya mampu membalikkan keadaan dengan meraih posisi ke-3 untuk meraih poin, namun ia gagal mewujudkannya.
Kendati Vettel yang sempat terlempar di posisi ke-22, namum ia mampu mengejar hingga finis di posisi ke-6. Posisinya ini membuatnya merebut juara dunia dengan jarak 3 poin dari Alonso yang finish di tempat kedua. Alonso hanya termenung memperhatikan Vettel merayakan gelar dunia ketiga yang menjadi gambar ikonik sepanjang musim.
3. GP Spanyol â 12 Mei 2013
Tidak ada yang menyangka bahwa ini menjadi balapan terakhir Alonso di Formula 1, karena sesudahnya ia tak menjuarai setiap balapan sepanjang musim sampai akhirnya ia memutuskan hengkang.
Pada balapan ini, Alonso memulai di pole ke-5, dan berhasil melewati Kimi Raikkonen dan Lewis Hamilton. Ia kemudian berhasil menyalip Sebastian Vettel dan Nico Rosberd sampai akhirnya mencatatkan kemenangan yang ke-32 sepanjang kariernya dan menjadi kemenangan kedua di Barcelona setelah 2006.
Sejak saat itu, selama lima musim berikutnya, ia menjalani musim yang mengecewakan ketika setahun bersama Ferrari dan 4 musim bersama McLaren.
Ikuti Terus Berita Formula 1 dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM