5 Drama yang Bakal Warnai Musim MotoGP 2019
INDOSPORT.COM – Ajang balapan MotoGP 2019 memiliki berbagai hal yang akan menjadi drama pemanis bagi seluruh penggemarnya. Mulai dari kepindahan Jorge Lorenzo hingga kembalinya Romano Fenati.
Tahun baru 2019 menyambutnya dimulainya musim baru MotoGP. Beberapa hal mungkin akan masih sama, namun beberapa hal akan mengalami perubahan dibandingkan musim sebelumnya.
Para penggemar tentunya sudah tak sabar menantikan bagaimana perilisan masing-masing tim dan perkenalan resmi para pembalapnya.
Para pembalap juga akan kembali bersaing di atas trek setelah dilakukan dua tes di Sepang pada awal Februari mendatang.
Lebih dari itu ada juga pembalap yang akan mulai beradaptasi dengan tim baru. Bahkan mungkin juga terdapat tim yang mengalami situasi berat menyusul hasil yang kurang memuaskan musim lalu.
Nah, ada banyak cerita yang mulai dirangkai menjelang berakhirnya musim 2018. Tentunya, cerita-cerita tersebut akan mulai mendominasi gelaran MotoGP musim ini. Indosport.com merangkum lima cerita yang akan menjadi topik hangat.
1. 1. Kedatangan Jorge Lorenzo di Repsol Honda
Akhir musim 2018 lalu, Jorge Lorenzo secara mengejutkan memutuskan hengkang dari Ducati dan bergabung dengan Marc Marquez di Repsol Honda.
Lorenzo juga sudah melakukan sesi tes untuk Hondadi Valencia dan Jerez pada bulan November. Pembalap asal Spanyol ini akan mulai beradaptasi dengan motor RC213V, dimana sudah mengalami berbagai perubahan sesuai permintaannya usai dicoba di Jerez.
Lorenzo akan diperkenalkan secara resmi pada bulan Januari. Ia bahkan melakukan beberapa wawancara dengan media untuk menceritakan bagaimana tes perdanannya dan harapannya di musim2019.
Lorenzo sendiri akan dihadapkan dengan persaingan internal yang panas dengan Mar Marquez. Ingat bukan, kedua pembalap ini pernah terlibat kecelakaan di tikungan pertama Aragon pada September lalu. Lorenzo kala itu menyalahkan Marquez.
Honda sementara itu siap untuk memuaskan kedua pembalap dengan 12 gelar di dalam gengggaman mereka. Namun, Lorenzo akan berhati-hati meraih ambisi gelar MotoGP. Ia hanya perlu beradaptasi dengan debutnya dan harapannya bisa berkembang di tim dan di sisi Marquez.
2. 2. Dilema Yamaha
Kemenangan Maverick Vinales di Philip Island hanyalah secuil dari kesuksesan pabrikan asal Jepang musim lalu. Bahkan Valentino Rossi dan Vinales sendiri banyak mengeluhkan performa Yamaha yang kurang garang di trek sepanjang musim.
Banyak yang menyayangkan penampilan Yamaha musim lalu. kepala proyek Kouji Tsuya sampai rela meminta maaf secara publik karena belum pernah mengalami musim yang mengenaskan seperti itu.
Menjelang awal pengujian musim dingin, penggemar banyak yang menantikan terobosan apa yang akan dilakukan Yamaha. Usai tes di Valencia dan Jerez, Vinales sebenarnya sudah yakin akan jalur pengembangan Yamaha, terutama seputar spesifikasi mesinnya. Namun Valentino Rossi masih merasakan masalah yang sama dan Yamaha belum menemukan solusinya.
Situasi inilah yang membuat Yamaha kebingungan. Yamaha mencoba memenuhi keinginan kedua pembalap andalannya namun mengingat aturan MotoGP saat ini, masing-masing pihak perlu membuat kompromi yang justru akan melemahkan kedua pembalap.
Masih akan ditungguh bagaimana keputusan pabrikan Jepang soal ini pada tahun 2019. Pasalnya, mereka harus bisa menemukan tingkat performa yang sesuai untuk menyayingi Ducati dan Honda.
3. 3. Pembalap Baru dan Pembalap Lama
Dari 11 tim MotoGP yang akan beraksi di musim 2019, hanya ada dua tim yang tidak mengubah susunan pembalap mereka, yakni tim Yamaha dan LCR Honda. Padahal musim lalu, bursa transfer pembalap bisa di bilang tersibut di sepanjang sejarah olahraga ini.
Di mulai dengan kehadiran wajah-wajah baru, seperti empat pemula dari Moto2: juara Francesco Bagnaia di Pramac Ducati, runnerup Miguel Oliveira di Tech3 KTM, pemula Moto8 2018 Joan Mir di Suzuki dan pemenang balapan Fabio Quatararo di Petronas Yamaha.
Bagnaia dianggap sebagai salah satu yang terkuat. Sementara itu banyak penggemar mengharapkan kiprah Mir pada Suzuki di tahun 2019. Lanjut Oliveira dan Quartararo yang menghadapi tugas sulit karena mesin yang lebih lambat dan lebih tua.
Di tempat lain, juga terjadi perubahan dari musim lalu. Danilo Petrucci menghadapi tekanan besar bersama ketika bergabung dengan pabrikan resmi Ducati. Johann Zarco juga akan menjalani debutnya bersama KTM di musim ini, sedangkan Andrea Iannone mencari tantangan bersama Aprilia.
4. Comeback Fenati usai Injak Rem Lawan
Romano Fenati sempat menghadapi larangan balapan tiga bulan lalu ketika ia melakukan aksi gila dengan menekan rem motor Stefano Manzi saat balapan Moto2. Akibat kejadian tersebut, ia dipecat oleh dua tim, timnya di Moto2 dan Forward Racing yang kontrak hingga 2019.
Namun secara mengejutkan pembalap kontroversial berusia 23 tahun ini mengumumkan akan kembali ke Moto3 bersama mantan tim Marinelli Snipers. Namun keputusan untuk kembali ada di tangan FIM dan pembuat peraturan. FIM sendiri sebenarnya masih meragukan mentalitas Fenati hingga saat ini.
Perlu dicatat ia merupakan runner-up kejuaraan dunia Moto 3 pada 2017. Lantas apakah ia bisa kembali pada 2019?
5. Era Baru – mesin Triumph Moto3 dan debut MotoE
Moto2 menyambut era baru dengan hadirnya mesin Triumph 765cc inline-3, ketika Honda CBR600RR inline-4 pensiun dari balapan kelas menengah MotoGP ini.
Keunggulan dari mesin baru Moto2 ini diharapkan bisa menutup kesenjangan kinerja antara tim dan pabrikan. Selain itu, mesin ini juga membuka peluang untuk hasil yang mengejutkan, terutama pada balapan putaran pertama yang sulit.
Sama halnya dengan musim MotoE pertama yang akan berlangsung musim ini. Seri tunggal dengan motor Energica Ego Corsa akan memberikan cerita unik dan bersejarah untuk MotoGP.
Ikuti Terus Berita MotoGP dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM