On This Day: Kenangan Manis Era 90an dalam Usia 40 Tahun Rossi
INDOSPRT.COM - Tepat hari ini, pada 40 tahun silam lahir seorang pemuda yang menjadi salah satu maestro dunia balap motor bernama Valentino Rossi, atau karib kita dengan nama The Doctor lantaran aksi jeniusnya di atas lintasan balap. Namun, seberapa jeniuskah Valentino Rossi sebenarnya?
Lahir di Urbino, Marche, pada 16 Februari 1979, tak ada yang mengira jika Valentino Rossi akan tumbuh menjadi salah satu pebalap sepeda motor Grand Prix terhebat sepanjang sejarah, bahkan masih berada diatas motor sampai saat ini.
Ya, meski telah memasuki usia 40 tahun, Valentino Rossi masih kuat menunggangi motor besinya dan bersiap untuk menyambut musim kompetisi MotoGP tahun depan.
Di saat mantan rivalnya seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, dan Casey Stoner memilih pensiun, pria yang saat ini masih belum memiliki seorang kekasih tersebut tetap membalap dan bersaing dengan rider muda lain.
Menilik sebentar tentang julukan The Doctor yang ia sandang, bukan sebuah julukan yang hiperbola atau candaan semata namun gelar yang ia semat hingga saat ini memang murni atas pencapaiannya di dunia MotoGP.
Merujuk kata Doctor, sebuah profesi yang menggambarkan keahlian sesorang dalam satu bidang dan hal tersebut berlaku untuk Rossi yang sangat fasih dalam berakselerasi di lintasan.
Tercatat selama 23 musim berkompetisi, total sembilan gelar juara dunia sukses diraih Valentino Rossi, dengan tujuh di antaranya di kelas primer.
Bagi yang penasaran dengan kiprah Valentino Rossi selama tampil di ajang MotoGP, serta lika-liku sang pembalap hingga menyabet predikat master di balap motor, berikut tim INDOSPORT coba mengulasnya.
1. Awal Karier
Sebelum terjun di ajang balap motor dunia, Rossi lebih sering tampil di ajang gokart regional pada tahun 1990, bahkan menjadi ia pernah meraih gelar juara pada tahun tersebut.
Usai di gokart, Rossi mencoba tampil di ajang minimoto pada akhir 1991 dan menariknya, ia pun sukses memenangkan banyak balapan level regional.
Valentino Rossi akhirnya memulai debutnya di MotoGP pada tahun 1996, namun ia harus tampil dari kelas terbawah yakni 125cc.
Menungangi motor Aprilia RS125, pada musim tersebut ia sukses tampil sebanyak 15 kali, namun cuma meraih 1 kemenangan, 2 kali podium dan 1 pole position.
Pada debut pertamanya di ajang balap itu, Rossi hanya mampu mengakhiri musim dengan duduk diperingkat ke-9 dengan raihan 111 poin.
Namun bakat Rossi akhirnya terlihat jelas pada musim selanjutnya, tepatnya pada tahun 1997 dimana dirinya yang kembali menunggangi motor Aprilia RS125 langsung meraih gelar juara dunia kelas 125cc.
Dalam 15 kali balapan yang ia jalani, Rossi muda mampu meraih 11 kemenangan, 13 kali podium dan 4 kali memulai balapan dari urutan pertama (pole position).
2. Kejayaan di MotoGP
Usai meraih gelar juara dunia di nomor 125cc pada tahun 1997 lalu, Rossi berkesempatan untuk naik kelas dan menjajal kerasnya balapan di level 250cc.
Tepatnya pada tahun 1998, Valentino Rossi bergabung dengan tim Nastro Azzurro Aprilia dan masih menunggangi motor Aprilia RS250.
Seperti pada awal debutnya dikelas 125cc, musim perdana Rossi di level 250cc pun tak berjalan mulus dan hanya meraih 5 kemenangan dari 14 balapan, Rossi pun mengakhiri musim dengan finish sebagai runner-up.
Kehebatan Rossi akhirnya muncul pada tahun berikutnya dengan sukses menjadi juara dunia, dan membuatnya kembali naik kelas ke nomor 500c.
Kembali hanya menjadi runner up di musim debut kelas 500c, Rossi langsung menjuarai ajang tersebut di tahun berikutnya yakni tahun 2001.
Kemenangan tersebut menjadi awal kesuksesan Rossi di ajang MotoGP, sebab dirinya langsung dikontrak Tim Repsol Honda untuk gelaran MotoGP serie tahun 2002.
Jika pada awal debut sebelumnya Rossi harus beradaptasi dan mengakhiri musim sebagai runner up, namun hal berbeda justru terjadi dalam penampilan perdanannya di MotoGP.
Rossi yang saat itu baru berumur 23 tahun, langsung menjadi juara dunia dengan memenangi 11 balapan dari 16 series yang tersedia.
Kesuksesan tersebut langsung menular pada musim berikutnya tepatnya hingga tahun 2005, dimana Rossi yang berstatus rokie berhasil meraih lima gelar juara dunia secara beruntun.
Total hingga saat ini Valentino Rossi telah meraih enam gelar juara dunia kelas MotoGP, satu gelar juara dunia kelas 125cc dan satu gelar juara dunia kelas 250cc dan 500cc.
Hingga saat ini, Valentino Rossi tercatat sebagai pembalap dengan raihan gelar Juara Dunia bersama 4 motor berbeda, yakni Honda NSR500, RC211V 990cc, YZR-M1 990cc, dan YZR-M1 800cc.
3. Para Rival dan Jejak Kontroversi
Selama berkarier, cukup banyak rival yang menjadi pesaing Valentino Rossi untuk mendapatkan gelar juara dunia. Tercatat nama-nama seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan kini Marc Marquez.
Namun dari nama-nama tersebut, hanya Marc Marquez, Casey Stoner, dan Jorge Lorenzo, yang bisa dianggap sebagai rival terberat sekaligus musuh bebuyutan.
Bahkan dirinya sempat memuji ketiga pembalap tersebut dengan motor Ducatinya sebagai lawan yang sulit dikalahkan.
"Marquez sangat tangguh, tapi demikian pula halnya dengan Stoner dan Lorenzo. Saya akan menyebut mereka bertiga (sebagai rival terberat)," ujar Rossi seperti dilansir GPOne.com.
Secara statistik, sejatinya Rossi belum mampu menaklukan Marquez. Tercatat sejak kemunculan The Baby Alien di MotoGP tahun 2013 lalu, Rossi kehilangan tajinya dan harus merelakan lima gelar juara dunia yang disabet secara beruntun oleh Marquez.
Tak hanya rival, dalam kiprahnya di MotoGP Rossi pun beberapa kali menciptakan sensasi dan kontroversial yang cukup menarik.
Salah satunya adalah momen saat Honda enggan memberikan motor yang pernah ditukangi Rossi, dalam merebut juara dunia pada tahun 2001 dan 2003 lalu.
Rossi sendiri memang suka mengoleksi motor juara dunianya, koleksi motor juara dunia yang telah dimiliki Valentino Rossi mulai dari Aprilia 125 cc dan 250 cc saat juara dunia GP 125 dan GP 250 hingga Yamaha M1.
Ada sejarah kenapa Honda menolak Valentino Rossi. Gara-garanya, Valentino Rossi memutuskan pindah dari Honda ke Yamaha di 2003 silam. Valentino Rossi merasa terlalu banyak diatur oleh Honda sehingga membuatnya terkekang.
Melakukan negoisasi secara diam-diam dengan tim lawan, membuat Honda geram dan Rossi pun dikucilkan dari timnya sendiri sebelum hengkang secara resmi ke Yamaha.
Terus Ikuti Update Valentino Rossi dan Berita Olahraga MotoGP Lainnya Hanya di INDOSPORT