Profil Rich Energy Haas: Perjuangan ‘Tim Bayi’ di F1 2019
INDOSPORT.COM – Ajang balap mobil Formula 1 (F1) musim 2019 akan segera menyapa para penggemarnya. Berikut portal berita olahraga INDOSPORT sajikan profil tim Rich Energy Haas F1.
Seri pertama F1 musim 2019 akan berlangsung Minggu (17/03/19) mendatang. Balapan tersebut akan dihelat di Melbourne Grand Prix Circuit.
Haas sebenarnya merupakan ‘tim bayi’. Mereka baru menjalani debut balapan pada musim 2016 lalu setelah sempat tertunda setahun.
Tim F1 yang didirikan oleh pemilik tim NASCAR sekaligus pengusaha Gene Haas pada April 2014 ini baru saja meneken kerja sama dengan merk minuman berenergi asal Inggris, Rich Energy, sebagai sponsor utama.
Keberadaan sponsor baru mengubah livery mobil Haas dengan didominasi warna hitam dan logo Rich Energy berwarna emas pada bagian sayap depan, hidung, dan penutup mesin.
Haas pada musim 2019 akan tetap diperkuat duet Romain Grosjean dan Kevin Magnussen yang telah bertahan selama dua musim terakhir.
Pada dua musim awal sejak debut, Haas selalu finis di urutan ke-8. Akan tetapi, musim 2018 lalu Haas berhasil finis di urutan ke-5 tim.
1. Pembalap Rich Energy Haas
Romain Grosjean
Romain Grosjean memulai debutnya di F1 pada tahun 2012 bersama Lotus F1 Tim. Ia baru bergabung dengan Haas pada musim 2016.
Grosjean menempati urutan ke-14 musim 2018 lalu dengan raihan 37 poin. Pencapaian terbaiknya terjadi di GP Austria dengan finis di urutan ke-4.
Pembalap kelahiran Genoa, Italia ini pernah menjadi juara umum Swiss Championship di Formula Renault. Kegemilangannya lantas berlanjut dengan meraih trofi French Formula Renault 2005.
Pada 2006, Grosjean promosi ke F3 dan 2 tahun berselang naik kelas ke GP2. Sukses memenagi seri Asia untuk tim Renault F1, ia diangkat ke tim utama dan langsung berpartner dengan Fernando Alonso pada 2009.
Kevin Magnussen
Kevin Magnussen menjadi salah satu pembalap senior di Haas dengan usia 32 tahun. Ia memiliki darah pembalap dari sang ayah, Jan Magnussen.
Pada tahun 2014, Magnussen membuat geger pecinta F1 sebab mampu finis di podium ke-2 seri Australia pada debutnya bersama McLaren.
Sayangnya, pembalap asal Denmark ini harus mengalah kepada Fernando Alonso yang datang untuk diduetkan dengan Lewis Hamilton. Magnussen sempat akan bergabung ke IndyCar tetapi Renault buru-buru menyodori kontrak.
Performa Magnussen bersama Renault tidak terlalu apik. Kontraknya lantas habis pada 2017 dan akhirnya bergabung dengan Haas.