x

Serba-serbi Formula E, Ajang Balap Mobil Bergengsi yang Akan Digelar di Jakarta

Senin, 15 Juli 2019 19:01 WIB
Editor: Coro Mountana
Alexander Albon saat tes mobil Formula E.

INDOSPORT.COM – Dalam suatu malam yang dingin, pada sebuah restoran makanan Italia di Paris, Prancis, ternyata itu menjadi tempat bersalin bagi ajang balap mobil tingkat dunia nan bergengsi, Formula E yang akan segera digelar di Jakarta.

Ajang Formula E secara resmi akan digelar di Jakarta pada pertengahan 2020 setelah mendapat konfirmasi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga

“Alhamdulilah berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil Formula E pertengahan tahun 2020. Sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan,” tulis Anies dalam unggahan di Instagram pribadinya.

Tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena Indonesia diberi kesempatan, tanggung jawab dan kepercayaan untuk menggelar sebuah seri balap mobil Formula E. Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Formula E tak lepas dari syarat yang diajukan tidak serumit ajang yang lain.

Sebagai contoh, spesifikasi sirkuit yang harus dipenuhi untuk Formula E relatif lebih muda dengan panjang lintasan hanya 1,9 sampai 3,4 kilometer saja. Dari segi lintasan pun, tidak perlu ada perubahan karena Formula E memang diselenggarakan di sirkuit jalanan saja.

Baca Juga

Tapi tunggu dulu sebelum kita menyambut gegap gempita kemeriahan ajang Formula E, apakah anda sudah mengenal balap mobil yang katanya bakal menyaingi kepopuleran Formula 1? Berikut INDOSPORT hadirkan serba-serbi mengenai Formula E hanya untuk anda.


1. Asal-muasal Formula E

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berpose di arena balap Formula E di Brooklyn, New York.

Berawal dari sebuah restoran makanan Italia di Paris, Jean Todt selaku presiden Motorsport, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) mempresentasikan gagasan Formula E kepada Alejandro Agag dan Antonio Tajani dan aktor Italia Teo Teocoli.

Akhirnya pada saat itu juga tepat 3 Maret 2011, mereka sepakat untuk menyelenggarakan Formula E. Namun dikarenakan perlu banyak persiapan untuk menggelar ajang balap mobil itu, baru pada September 2014, Formula E diselenggarakan pertama kali di Beijing, China.

Formula E diyakini akan menjadi ajang balap mobil masa depan yang dapat mengalahkan kepopuleraritas Formula 1. Sejatinya konsep Formula E hadir setelah sadar dengan kondisi kualitas udara Bumi yang semakin memburuk.

Baca Juga

Efek pemanasan global serta polusi udara memicu munculnya gagasan diadakannya Formula E yang merupakan balap mobil yang menggunakan listrik. Jadi tidak seperti Formula 1, Formula E yang mengandalkan daya listrik lebih ramah lingkungan.

Sesuai dengan pernyaatan Anies Baswedan, rencananya Formula E akan digelar di Jakarta pada pertengahan 2020 mendatang. Jika mengacu pada kalendar jadwal balapan Formula E yang belum diisi, ada 3 tanggal yang bisa diisi agar seri balapan di Jakarta.

Tanggal yang masih kosong itu adalah 14 Desember 2019, 21 Mei 2020, dan awal Juni 2020. Itu artinya besar kemungkinan Jakarta akan menjadi tuan rumah Formula E antara Mei atau Juni tahun depan sesuai pernyataan Anies Baswedan.

Lalu di manakah rute balap Formula E akan diselenggarakan di Jakarta? Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa sudah ada 2 rute yang dapat dijadikan alternatif untuk Formula E.

Berikut 2 rute alternatif Formula E:

Rute 1 Rute 2
Silang Monas Tenggara (belakang Stasiun Gambir) - Jalan MI Ridwan Rais - berputar di Tugu Tani - kembali ke Jalan MI Ridwan Rais - Jalan Medan Merdeka Selatan - putar balik di depan Wisma Antara - kembali ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Silang Monas Tenggara.

Silang Monas Selatan (sebagai pit stop) - Jalan Medan Merdeka Selatan - belakang Stasiun Gambir - Jalan MI Ridwan Rais - belok kanan ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Bundaran Air Mancur - Silang Monas Selatan.

Melihat persiapan yang begitu serius dari pemerintah tampaknya kita sebagai penikmat perlu mengetahui lebih dalam mengenai aturan yang ada di Formula E, berikut paparannya.


2. Aturan

Alexander Albon saat tes mobil Formula E.

Ternyata ada kemiripan antara Formula E dengan Formula 1 yaitu sama-sama setiap tim dihuni 2 pembalap. Pada musim 2018/19, terdapat 11 tim yang bertanding dengan berbagai merek otomotif tenar dalam balapan Formula E.

Menurut laman Sciencefocus, kecepatan maksimal sebuah mobil Formula E sekitar 225 km/jam saja. Catatan kecepatan itu ternyata kalah jauh dari laju maksimal mobil Formula 1 yang mencapai 378 km/jam.

Perolehan poin Formula E ternyata menganut sistem yang dianut FIA yakni hanya 10 pembalap tercepat yang berhak mendapatkan poin dengan urutan 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1. Sesi balap sendiri ternyata hanya berlangsung selama 45 menit ditambah satu lap.

Baca Juga

Sedangkan di sesi latihan bebas, durasinya mencapai 45 menit dan untuk kualifikasi waktu balapannya hanya 30 menit saja. Untuk pembalap yang berhasil menjadi tercepat di kualifikasi alias pole position, ia berhak mendapat tiga poin.

Tidak seperti Formula 1, Formula E rupanya tidak mengenal sistem pergantian ban kecuali karena rusak atau tertusuk benda tajam. Tidak ada pergantian ban dikarenakan permukaannya sudah disesuaikan sengan berbagai macam cuaca.

Tak hanya itu, sisi unik dari Formula E ternyata juga termasuk dengan aturan menghilangkan pit stop yang sempat ada hingga musim keempat. Tapi dengan teknologi yang sudah sangat canggih, pit stop pun dihilangkan.

Formula 1Formula EOtomotifAnies BaswedanBalap MobilBerita Olahraga

Berita Terkini