Pembalap Moto3 Gerry Salim Tunggu ‘Bantuan’ Pemerintah
INDOSPORT.COM - Pembalap Indonesia Gerry Salim yang pernah mentas di kasta ketiga MotoGP, tepatnya di Moto3 Italia 2019, menanti ‘bantuan’ pemerintah di dunia balap motor nasional.
Pada acara Gala Dinner Honda Dream Cup Pekanbaru 2019, Sabtu (24/08/19), Gerry Salim menilai pemerintah harus lebih serius menggarap olahraga balap motor Indonesia yang memiliki potensi untuk berprestasi.
“Selama ini Gerry belum pernah merasakan support langsung dari pemerintah, dan tentunya selama Gerry membalap dari racing school sampai sekarang di-support sepenuhnya Astra Honda Racing Team.”
“Harapannya pemerintah juga meng-support atlet (balap) yang berprestasi dan juga bisa bikin sirkuit ya, karena Gerry lihat di Indonesia ini yang (bisa) buat (balapan) motorsport cuman di Sentul saja,” ungkap Gerry Salim kepada awak media berita olahraga.
Gerry Salim berharap pemerintah dapat memberi dukungan berupa fasilitas balap sehingga para pemuda yang ingin menyalurkan bakatnya di bidang balap tidak tersia-siakan.
Belakangan, pembangunan Sirkuit Mandalika di NTB dan wacana penyelenggaran MotoGP di Indonesia menjadi angin segar bagi dunia balap motor Tanah Air.
Selain itu, pembalap yang dijuluki Bonex karena merupakan pendukung klub sepak bola Persebaya Surabaya ini juga membeberkan sedikit perbedaan balapan di Indonesia dan Eropa.
“Perbedaannya selama kemarin pertama kali ke Eropa latihannya sangat berat. Kalau di Indonesia selesai balap dari Senin, Selasa masih bisa santai.”
“Di Eropa tetap harus melakukan olahraga untuk menjaga stamina tubuh. Itu saja sudah beda. Di Eropa bisa tahu porsi-porsi latihan,” tutupnya.
Gerry Salim dalam waktu dekat akan terbang ke Spanyol untuk menjalani operasi cedera tulang selangka kanan. Tidak main-main, Gerry Salim akan ditangani Dokter Xavier Mir yang biasa memegang pembalap MotoGP, Moto2, hingga Moto3.
Jika dapat pulih dalam waktu dekat, Gerry Salim dapat kembali berlaga di Moto2 FIM CEV Repsol terdekat, yakni seri Spanyol pada 29 September 2019 mendatang.