Tipisnya Peluang Formula 1 Lahirkan Juara Baru
INDOSPORT.COM – Kemenangan pembalap Ferrari, Charles Leclerc, di GP Belgia 2019, Minggu (01/09/19) lalu, menambah daftar pemenang baru di gelaran Grand Prix.
Leclerc menjadi pembalap ke-108 yang mampu menjuarai balapan dunia. Pria asal Monako itu juga menjadi pembalap negara ke-23 yang mampu meraih kemenangan.
Usaha keras Leclerc untuk menjadi pembalap Ferrari ke-39 yang naik puncak terwujud setelah 34 balapan. Catatan tersebut sama dengan torehan yang dibukukan pendahulunya, Jules Bianchi.
Prestasi Leclerc tentu menjadi kabar gembira bagi dunia balap. Dalam periode 10 tahun terakhir, F1 seakan kesulitan melahirkan juara baru.
Selama kurun waktu 2010-2019 saja, baru ada enam pembalap baru yang mampu meraih juara. Leclerc bergabung dengan Valtteri Bottas, Max Verstappen, Daniel Ricciardo, Pastor Maldonado, dan Nico Rosberg sebagai pemenang baru selama 10 tahun terakhir.
Setidaknya masih ada enam seri tersisa di musim 2019 untuk mencetak juara baru. Jika mampu melahirkan lima juara baru saja, periode 2010-2019 tidak akan dicap sebagai periode ‘gagal’.
Periode 2010-2019 berpeluang menjadi periode yang paling sedikit melahirkan juara baru, setelah terakhir periode 1990-1999 yang melahirkan 10 juara baru.
Kehadiran Alexander Albon di Red Bull Racing memberi harapan baru dalam persaingan F1. Albon tampil gemilang dengan finis di urutan 5 dalam debutnya bersama tim di GP Belgia 2019.
Musim 2019 sejauh ini memang masih didominasi pembalap Mercedes, Lewis Hamilton. Dominasi inilah yang mungkin dapat menipiskan peluang menciptakan juara baru di sisa musim 2019.
Daftar Jumlah Pemenang Baru per Periode 10 tahun:
- 1950-59: 24 pemenang baru, 84 balapan
- 1960-69: 18 pemenang baru, 100 balapan
- 1970-79: 22 pemenang baru, 144 balapan
- 1980-89: 14 pemenang baru, 156 balapan
- 1990-99: 10 pemenang baru, 162 balapan
- 2000-09: 14 pemenang baru, 174 balapan
- 2019-19*: 6 pemenang baru, 190 balapan