Mengenal Formula 4, Ajang Balapan yang Dilakoni Luis Leeds
INDOSPORT. COM - Luis Leeds, pembalap 19 tahun asal Australia yang menghiasi ajang Formula 4 ini, tiba-tiba menjadi buah bibir di Indonesia. Ia mencuri perhatian lantaran niatnya yang ingin menjadi seorang warga negara Indonesia (WNI).
Sosok Luis Leeds diketahui menemui Menpora, Imam Nahrawi, Kamis (12/09/19) kemarin. Pada pertemuan itu, Luis Leeds menjelaskan niatnya yang berharap bisa mendapatkan status WNI.
Lebih jauh, Luis Leeds berkeinginan untuk membawa nama harum Indonesia dengan berlaga di ajang Formula 1 (F1). Mendengar segala harapan Luis Leeds, Imam Nahrawi pun bersedia untuk memberikan dukungan secara penuh.
"Luis yang datang bersama ibunya (Maria) kemari (Kemenpora) ingin memastikan bahwa Indonesia mendukung keinginannya untuk membawa nama baik Indonesia di Formula 1," ucap Imam Nahrawi.
Membahas soal status kewarganegaraan, Luis Leeds memang bisa saja menjadi WNI. Luis Leeds memang memiliki ibu yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.
Namun bila membahas kariernya di dunia balap, mungkin banyak yang akan mempertanyakan kualitasnya. Apalagi, Luis Leeds kini masih berlaga di Formula 4, ajang balap yang terbilang masih asing bagi masyarakat Indonesia.
Demi mengetahui potensi Luis Leeds, INDOSPORT lantas coba mengulas lebih jauh terkait ajang Formula 4. Mari disimak ulasannya berikut ini.
Fakta Tentang Formula 4
Luis Leeds bukanlah pembalap sembarangan yang sekadar ingin mendapatkan status WNI. Kariernya di kancah Formula 4 sudah menghasilkan prestasi manis, yakni juara umum.
Ya, Luis Leeds berhasil menyabet predikat juara umum di ajang Australian Formula 4. Ia meraih prestasi tersebut usai 17 kali naik podium dari 18 seri balapan.
Formula 4 sendiri merupakan ajang balap mobil bergengsi yang secara khusus dibuat untuk para pembalap junior. Kompetisinya tidak mencakup skala internasional, melainkan berhak digelar oleh negara atau kawasan regional manapun.
Meski tak berskala internasional, Formula 4 tetap mendapat pengawasan langsung oleh Federasi Otomotif Internasional atau FIA. Bahkan Formula 4 segala peraturan balapannya dibuat langsung oleh FIA, sehingga jalannya kompetisinya tetap terselenggara secara profesional.
Sejarah terciptanya Formula 4 dimulai pada tahun 2014 lalu. FIA kala itu ingin membuat kompetisi yang bisa menjadi jembatan antara kelas Karting dan Formula 3.
Tercetuslah keputusan FIA yang akhirnya membuat kompetisi balap bernama Formula 4. FIA menjamin bahwa biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengikuti ajang ini tidak begitu mahal, sehingga para pembalap muda di seluruh dunia bisa turut serta.
FIA secara gamblang merincikan bahwa biaya mengikuti ajang Formula 4 per tahunnya menyentuh kisaran angka di bawah 100 ribu euro atau Rp1,5 miliar.
Membahas soal teknis, ajang Formula 4 seluruh pesertanya wajib menggunakan mobil berkapasitas mesin 1600 cc. Kapasitas mesin yang dipakai juga wajib memiliki daya maksimum 180 bhp.
Bagi para pembalap yang mampu meraih prestasi di Formula 4, bukan mustahil untuk naik level hingga ke F1. Buktinya bisa terlihat pada kisah pembalap F1 tim Williams-Mercedes, George Russell.
Pada tahun 2014, George Russell sukses menjuarai BRDC Formula 4. Lima tahun setelahnya, George Russell akhirnya mendapat kontrak dari tim Williams-Mercedes untuk berlaga di kompetisi F1 2019.
Kurang lebih seperti itulah penjelasan terkait ajang Formula 4. Melihat Luis Leeds yang sudah pernah menjadi juara di Formula 4, bukan mustahil kalau suatu saat nanti dirinya bisa menghiasi kancah F1 dan mengharumkan nama Indonesia.