Imbas Virus Corona, F1 Mungkin Baru Akan Dimulai Bulan Juni
INDOSPORT.COM - Kalender Formula 1 (F1) musim 2020 kemungkinan baru akan dimulai bulan Juni nanti pada seri Azerbaijan akibat merebaknya pandemi virus Corona. Hal ini merupakan akibat terjadinya gangguan pada seri-seri awal akibat tersebut.
Seperti diketahui, F1 GP Australia yang sedianya akan digelar akhir pekan ini resmi dibatalkan akibat salah satu staf tim McLaren yang positif terinfeksi Corona. Sementara itu, seri kedua yang akan digelar pada 22 Maret di Bahrain sudah dipastikan akan digelar tanpa penonton.
Namun, dengan kepastian dibatalkannya seri China yang seharusnya digelar April nanti, F1 dan FIA memutuskan mengevaluasi pelaksaan seri kedua dan ketiga yang seharusnya digelar di Bahrain dan Vietnam, 22 Maret dan 5 April 2020. Kedua seri tersebut kini berada dalam ancaman besar pembatalan.
“Saat ini fokus kami adalah mengatasi isu akhir pekan ini. Saya baru saja kembali dari Vietnam, jadi kami sedang berdiskusi dengan para partner soal balapan-balapan berikutnya," kata CEO F1, Chase Carey.
“Situasi saat ini berbeda dengan dua hari lalu, yang juga berbeda dengan empat hari lalu. Maka, mencoba melihat ke depan dan membuat prediksi ketika situasinya berubah sangat cepat adalah tantangan berat," tambahnya.
Dilansir Crash, F1 juga mempertimbangkan rangkaian seri Eropa yaitu Belanda, Spanyol, dan Monako yang akan menjadi seri ketujuh, kedelapan, dan kesembilan setelah China. Pertimbangan tersebut diduga terakit adanya keputusan lockdown di sejumlah negara Eropa.
Jika seri Bahrain dan Vietnam dibatalkan, begitu juga ketika seri Eropa di Belanda, Spanyol, dan Monaco, maka seri kedelapan di Sirkuit Baku, Azerbaijan, akan menjadi balapan pertama musim ini pada tanggal 7 Juni 2020.
Carey menyebut perkembangan yang berlangsung sangat cepat terkait wabah virus Corona membuat pihak F1 menghadapi jalinan masalah rumit di lebih dari satu negara.
Carey pun enggan menjawab sesuatu yang ia sendiri belum bisa menjawabnya. Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan adalah menghubungi semua orang dan pakar di dunia terkait penyebaran virus Corona.