Jadi Calon Bintang F1, Leclerc Dinilai Warisi DNA Dua Legenda Ferrari
INDOSPORT.COM - Manajer tim Alfa Romeo, Beat Zehnder, menganggap bahwa bintang tim Formula 1 (F1) Scuderia Ferrari, Charles Leclerc, merupakan perpaduan dari dua DNA legenda tim Kuda Jingkrak, Kimi Raikkonen dan Michael Schumacher.
Tim Scuderia Ferrari memang memiliki seorang pembalap muda yang potensial. Ia bernama Charles Leclerc yang sebelumnya memperkuat Sauber pada 2018. Bahkan, ia berhasil mengalahkan Sebastian Vettel.
Hal ini dibuktikan di klasemen akhir F1 2019. Kala itu, Leclerc sukses menempati peringkat empat dengan torehan 264 poin. Sementara itu, Vettel sendiri menghuni posisi lima dengan perolehan 240 poin.
Karena prestasinya itu, Leclerc akhirnya dipercaya bakal menjadi pembalap masa depan Ferrari. Apalagi, usianya baru 22 tahun. Hal ini ternyata menarik perhatian manajer Alfa Romeo yang bernama Beat Zehnder. Ia mengenang kembali era 2013.
"Saat itu adalah musim yang sangat bagus. Sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan anak-anak muda. Setelah itu, untuk pertama kalinya sejak beberapa waktu lamanya, kami mendapat pembalap baru, pembalap yang istimewa dengan sikap yang istimewa," kenangnya seperti dilansir dari Inside Racing.
"Saya belum pernah melihat pembalap seperti Charles sebelumnya dan kedatangannya membuat kami bekerja seperti dulu lagi, bekerja dengan sosok muda sekali lagi. Saya selalu berkata, dari kecepatannya, dia adalah Kimi Raikkonen dan dari sikapnya, dia adalah Michael Schumacher," lanjutnya.
"Berikan mobil yang bagus kepadanya dan dia akan menjadi sang jawara. itu sudah pasti. Orang ini sangat istimewa. Ketika pertama kali saya melihat dia gabung ke Ferrari dan menjadi rekan Vettel, saya merasa bahwa mereka berdua akan sangat kompetitif," tutupnya.
Perpaduan antara Kimi Raikkonen dan Michael Schumacher yang ada dalam 'tubuh' Leclerc membuatnya menjadi bersinar dan dipertahankan oleh Ferrari. Namun, perjalanan masih panjang. Lewis Hamilton dari Mercedes atau Max Verstappen dari Red Bull Honda juga tak akan 'kasih kendor' padanya.
Namun, semakin keras persaingan dari lawan, semakin keras juga Charles Leclerc bekerja untuk bisa mengalahkan rival-rivalnya. Hal ini bagus baginya yang masih berusia muda untuk menjadi andalan tim Ferrari sekaligus mengubah sifatnya menjadi lebih bijaksana dan mapan di lintasan balap F1.