x

Hitung-hitungan Juara MotoGP: Rossi Bisa Rebut Takhta Marc Marquez (Part 1)

Selasa, 1 September 2020 13:01 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Hitung-hitungan juara MotoGP 2020, Valentino Rossi juga masih berpeluang rebut gelar Marc Marquez.

INDOSPORT.COM - Empat pemenang berbeda dalam lima balapan pembuka MotoGP membuat peta persaingan meraih gelar juara MotoGP 2020 terbuka lebar untuk para pembalap ini. Tanpa kehadiran sang juara bertahan, Marc Marquez, balapan MotoGP 2020 jadi lebih menarik untuk diikuti.

Absennya Marc Marquez karena cedera dan harus menepi selama dua hingga tiga bulan menutup peluang Baby Alien untuk kembali juara dunia MotoGP tahun ini. Bahkan akan jadi sebuah keberuntungan jika Marquez bisa membalap di satu seri balapan yang tersisa.

Baca Juga
Baca Juga

Tanpa Marquez, balapan MotoGP 2020 ini akan dijuarai pembalap lain untuk kedua kalinya setelah rider Spanyol itu mulai bergabung pada 2013 silam. Lantas, siapa pembalap yang bisa merebut takhta Marquez?

Dengan sembilan balapan yang yang tersisa, berikut sembilan pembalap yang bisa merebut takhta juara MotoGP 2020. (Part 1)

Fabio Quartararo

Poin: Pemuncak klasemen sementara (70 poin)

Menang: 2

Podium: 2

Poin rata-rata per balapan selesai: 14

Fabio Quartararo memulai awal yang sempurna dengan mengklaim dua kemenangan pertamanya bersama Petronas Yamaha di MotoGP Jerez. Namun tren penurunan peringkat menjadi ke 7, 8 dan 13 sejak  saatitu telah mengikis selisih poinnya di klasemen menjadi hanya 3 poin.

Di MotoGP Misano mendatang, Quartararo diharapkan mampu meraih kembali podium pertama untuk terus menjaga peluangnya menjadi juara tetap aman. Jika bisa menyabet gelar juara, maka rider Prancis itu akan menorehkan rekor dengan sukses membawa tim satelit berjaya.

Andrea Dovizioso

Selisih poin dengan pemuncak klasemen sementara: -3

Menang: 1

Podium: 2

Poin rata-rata per balapan selesai: 13

Harus puas menjadi runner-up di belakang Mar Marquez dalam tiga tahun berturut-turut, di tahun ini Andrea Dovizioso bisa mengakhiri hal itu dan menjadi juara. Penampilannya yang konsisten membuat Dovi layak dijagokan

Seperti Quartararo, Dovizioso telah mencetak poin di setiap balapan sejauh ini. Tapi, yang membuat pembalap Italia itu frustrasi yakni kecepatan tinggi motornya di sirkuit berbeda dan kondisi cuaca justru membuatnya kesulitan.

Baca Juga
Baca Juga

Hal tersebut terlihat dengan keberhasilan Dovi naik podium di balapan pembuka Jerez, lalu finis ke-6 di trek yang sama seminggu kemudian. Begitu juga dengan kemenangan di balapan Austria pertama namun disusul posisi ke-5 pada balapan di pekan selanjutnya.

Konstruksi Ban Michellin yang baru diduga menjadi penyebab angin-anginannya performa Ducati dan Dovizioso. Jika ingin juara, Dovi dan pabrikan Italia harus memecahkan masalah itu mengingat musim ini merupakan kebersamaan terakhir keduanya di MotoGP.


1. Maverick Vinales

Pembalap MotoGP Valentino Rossi di tes MotoGP Sepang 2020;.

Selisih dengan pemuncak klasemen sementara: -22

Menang: 0

Podium: 2

Poin rata-rata per balapan selesai: 12

Setelah finis sebagai runner-up di MotoGP Jerez Maverick Vinales mengalami masalah yang berlawanan dengan pembalap KTM  Brad Binder. Pembalap Spanyol itu secepat kilat dalam latihan dan kualifikasi, namun justru keuslitan dan harus berjuang ekstra keras dalam balapan.

Bintang Monster Yamaha itu sukses meraih posisi start di barisan depan pada tiga dari lima balapan. Vinales tidak pernah start di luar posisi lima besar tetapi - sejak MotoGP Jerez, Vinales hanya mencetak 8 poin dari kemungkinan meraih 75 poin.

Kabar baiknya adalah dia tidak mengalami cedera akibat rem blong di MotoGP Styria lalu dan tetap berusaha mengejar poin Quartararo. Namun ia harus secepatnya kembali ke performa terbaik jika tak ingin kehilangan peluang juara.

Takaaki Nakagami

Selisih poin dengan pemuncak klasemen sementara: -24

Menang: 0

Podium: 0

Poin rata-rata per balapan selesai: 9

Takaaki Nakagami menjadi pahlawan untuk tim satelit LCR Honda yang baru berusia satu tahun. Pembalap Jepang itu membayar kepercayaan Honda dengan tampil baik dan berusaha mengganti peran rider andalan Honda, siapa lagi kalau bukan Marc Marquez.

Nakagami nyaris meraih podium pertamanya jika saja MotoGP Styria tak dihentikan karena redflag, lalu dimulai ulang. Meski begitu, ia masih memiliki kesempatan lain di sisa sembilan balapan untuk meraih kemenangan perdana.

Penampilan gemilang Nakagami dan konsistensi membuatnya meraih hasil terbaik sejauh ini sepanjang karier, yakni berada di peringkat enam teratas. Nakagami juga menjadi pembalap yang selalu meraih poin dalam lima seri pembuka MotoGP musim ini bersama Quartararo dan Dovizioso.

Valentino Rossi

Selisih poin dengan pemuncak klasemen sementara: -25

Menang: 0

Podium: 1

Poin rata-rata per balapan selesai: 11

Valentino Rossi boleh saja kini hanya menempati urutan ketujuh sementara klasemen MotoGP, namun ia pembalap terbaik ketiga Yamaha saat ini. Legenda Italia itu bahkan menjadi pembalap M1 yang bisa finis di papan atas dalam dua seri terakhir.

Walaupun peluangnya kecil, namun penampilan gemilang Rossi dirasa menjanjikan untuk masa depan. Sukses naik podium kedua di MotoGP Jerez bisa kembali lagi diraih oleh The Doctor di balapan selanjutnya.

"Satu-satunya orang Yamaha yang tampaknya mempertahankan rata-rata bagus sejauh musim ini adalah Vale." ujar pembalap Yamaha lainnya, Franco Morbidelli.

Di tengah keberuntungan naik turun yang dialami oleh para pabrikan saat ini, pengalaman tak tertandingi pria 41 tahun itu menjadi keuntungan. Jika saja Yamaha tidak mengalami kegagalan mesin di Jerez, Rossi dipastikan tak akan sampai berselisih 25 poin dari pemuncak klasemen.

Rossi kini harus fokus untuk memperbaiki penampilannya terutama di babak kualifikasi. Rossi kerap kali tercecer di kualifikasi dan harus start dari posisi 10, 12, dan 14 semenjak seri MotoGP Jerez.

Marc MarquezValentino RossiMotoGPAndrea DoviziosoMaverick VinalesTakaaki NakagamiFabio QuartararoBerita MotoGPMotoGP 2020

Berita Terkini