Sebastian Vettel, Dari Mengkhianati Red Bull Hingga Cinta Tragis di Ferrari
INDOSPORT.COM - Berakhir sudah perjalanan Sebastian Vettel bersama tim Formula 1, Ferrari, yang berujung tragis. Padahal, awalnya terasa indah buat kedua pihak.
Pada Oktober 2014, Sebastian Vettel mengumumkan bergabung dengan Ferrari setelah mencicipi kesuksesan bersama Red Bull.
Pada usia 27 tahun, Sebastian Vettel merasa perlu meningkatkan kariernya usai menjadi juara dunia F1 empat musim beruntun bersama Red Bull, yakni 2010 hingga 2013. Dia pun memilih Ferrari.
Namun, kenyataan tak sesuai harapan. Bahkan, sepanjang musim balapan 2020, hubungan Sebastian Vettel dan Ferrari memburuk.
Mulai dari sikap manajemen hingga mobil Ferrari yang kerap bermasalah, Sebastian Vettel pun kadung kecewa. Puncaknya, pebalap asal Jerman itu mengungkapkan bahwa ia 'dipaksa' hengkang dengan cara tim tak menawarkan perpanjangan kontrak.
Pada Mei, ketua tim Ferrari, Mattia Binotto, mengatakan bahwa mereka dan Vettel sepakat tidak memperpanjang kontrak yang berakhir pada 2020.
Akan tetapi, menurut Vettel, ia tidak diberikan kesempatan untuk membahas perpanjangan kontrak.
"Jelas kejutan buat saya ketika Binotto menghubungi dan berkata bahwa tidak ada ketertarikan Ferrari untuk melanjutkan bersama saya. Kami tidak pernah berdiskusi. Tidak ada penawaran datang ke saya," ujar Vettel seperti dilansir New York Times.
Pada Kamis (10/09/20), Sebastian Vettel pun mengumumkan tim barunya. Per 2021, dia akan memperkuat tim F1 Aston Martin, yang saat ini masih bernama Racing Point.
Pengumuman tersebut merupakan akhir dari kisah cinta tragis Sebastian Vettel dengan Ferrari, tim Formula 1 yang selama ini merupakan tim impiannya.
1. Kisah Vettel Meninggalkan Red Bull dan Akhir Pahit di Ferrari
Sebastian Vettel telah lama jatuh cinta pada Ferrari dan menetapkan tim F1 asal Italia itu sebagai impiannya. Red Bull pun ia 'khianati' demi mewujudkan ambisi.
Ketika masih di Red Bull, Vettel pernah berujar bahwa dirinya akan senang membalap untuk Ferrari kelak.
Bahkan, muncul rumor pada 2012 bahwa ia mendapat tawaran pra-kontrak di mana pebalap Jerman itu bisa bergabung ke Ferrari pada 2014.
Dua tahun kemudian, Vettel kembali memanaskan situasi dengan isu keinginannya ikut tes mobil Ferrari di Abu Dhabi. Akan tetapi, uji tersebut urung terjadi lantaran ia masih terikat kontrak di Red Bull hingga 2015.
Akan tetapi, hal itu tak menghentikan rumor. Sebastian Vettel tetap terlihat di sesi tes mobil Ferrari pada 2014 meski ia tidak ikut mengendarinya.
Terlepas dari kejadian yang media Inggris, Mirror, sebut sebagai pelanggaran kontrak, pihak Red Bull memutuskan tidak memberi sanksi apapun kepada Sebastian Vettel.
Pada akhirnya, Red Bull tak lagi punya kuasa untuk menghalangi impian Sebastian Vettel ke Ferrari. Mereka melepasnya usai Formula 1 edisi 2014 ke tim Italia itu, terlepas fakta sang pebalap masih terikat kontrak satu musim lagi.
Keputusan itu disambut suka cita oleh Sebastian Vettel. Dia menyatakan rasa cintanya kepada Ferrari setelah secara resmi menjadi bagian tim itu.
"Panggung karier F1 saya berikutnya akan dihabiskan bersama Scuderia Ferrari dan, bagi saya, ituy berarti mimpi sepanjang hidup saya menjadi kenyataan. Saat kanak-kanak, Michael Schumacher dalam mobil merah (warna khas Ferrari) adalah idola terbesar saya," ucap Vettel kala itu.
Sebastian Vettel melanjutkan: "Sungguh kehormatan untuk akhirnya punya kesempatan membalap mobil Ferrari. Saya sangat termotivasi untuk membantu tim kembali ke puncak. Saya akan mengerahkan hati yang jiwa saya untuk mewujudkannya."
Harapan pun tinggal harapan. Bukannya menjadi idola baru mengikuti jejak Michael Schumacher, Sebastian Vettel akan meninggalkan Ferrari tanpa satu gelar juara Formula 1 dalam genggaman.
Lebih miris, selama enam musim di Ferrari, Sebastian Vettel hanya berhasil memenangi 14 balapan. Bahkan, sejauh ini di F1 2020, ia gagal meraih satu podium pun. Sungguh akhir yang tragis bagi pemegang 4 titel juara dunia Formula 1 yang semuanya terjadi bersama Red Bull.