x

Balas Dendam Perlahan Alex Marquez 'Si Anak Tiri' di MotoGP

Selasa, 20 Oktober 2020 10:41 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Alex Marquez melalui masa-masa sulitnya di tahun pertama naik ke kelas MotoGP. Berjaya sebagai juara Moto2, di MotoGP 2020, ia justru menjadi pembalap anak tiri yang seolah tak diinginkan.

INDOSPORT.COM - Keberhasilan Alex Marquez back to back naik podium kedua MotoGP membuat banyak pihak terkejut. Alex bahkan mempertontonkan penampilan menarik kala berusaha merebut peringkat pertama di MotoGP Aragon akhir pekan lalu.

Alex Marquez melalui masa-masa sulitnya di tahun pertama naik ke kelas MotoGP. Berjaya sebagai juara Moto2, di MotoGP 2020, ia justru menjadi pembalap anak tiri yang seolah tak diinginkan tim Repsol Honda.

Baca Juga
Baca Juga

Berada di bawah bayang-bayang sang kakak, Marc Marquez, yang menjadi kesayangan Honda, Alex nampak sangat jauh tertinggal. Bebannya makin bertambah kala Marc cedera dan Honda hanya bisa mengandalkan dirinya dan pembalap tim satelit, Takaaki Nakagami.

Namun kesuraman itu berubah di dua gelaran MotoGP terakhir. Alex Marquez bisa membungkam semua kritikan yang diarahkan padanya setelah sukses meraih dua podium MotoGP dalam waktu seminggu.

Jadi bagaimana tepatnya pembalap Spanyol itu mampu membalikkan performanya dalam waktu yang begitu singkat, bahkan menjadi satu-satunya pembalap Honda yang naik podium pada tahun 2020 tidak hanya sekali tetapi dua kali?

Pertama-tama yang harus disadari ialah Alex Maruez tidak bisa ujug-ujug langsung menjadi pembalap yang selalu menang di MotoGP. Marquez memiliki gaya membalap yang cukup mantap, seperti mesin diesel bukan bertenaga bensin.

Sepanjang kariernya, pembalap kelahiran 23 April 1996 itu selalu membutuhkan waktu untuk meningkatkan kecepatannya dari waktu ke waktu. Tetapi begitu dia berada di sana, dia mampu mempertahankan momentumnya.

Sebagai perbandingan, setidaknya butuh waktu tiga musim bagi Alex Marquez untuk memenangkan kejuaraan dunia Moto3, bahkan ia tak benar-benar menjadi penantang serius pembalap lain  hingga pertengahan musim 2014.

Hal yang hampir mirip juga terjadi di Moto2 saat Alex tak pernah meraih satu podium pun hingga tahun keduanya membalap bahkan tak pernah menang menang di tahun ketiga.

Ia membutuhkan waktu hingga lima tahun untuk akhirnya membangun kecepatan yang cukup dan menjadi pemenang balapan yang konsisten di tahun 2019. Setelahnya, gelar juara Moto2 pun menjadi milik Alex Marquez.

Baca Juga
Baca Juga

Cukup jelas bahwa Marquez tidak akan pernah melompat langsung juara bersama Repsol Honda di MotoGP. Good thing takes time, Honda perlu memberikan waktu sebelum ia pada akhirnya mampu menunjukkan potensi hebatnya sebagai pembalap.

Alex dapat dikatakan lebih bersinar di MotoGP, tak perlu tahunan seperti di Moto3 dan Moto2, hanya butuh 10 balapan di MotoGP 2020 untuk membuka rahasia agar bisa melaju kencang di ajang balap motor paling sulit ini.


1. Dibuang Honda Jadi Keuntungan Alex Marquez

Pembalap Repsol Honda, Alex Marquez.

Atmosfer MotoGP 2020 yang terasa aneh justru mampu membantu Alex Marquez membuktikan kemampuannya. Ia bisa membalap tanpa beban dan tuntutan macam-macam setelah berbagai macam kritik menghujaninya.

Kritik terhadap Marquez dimulai segera setelah ia diumumkan sebagai pengganti Jorge Lorenzo pada putaran final MotoGP 2019 di Valencia, hanya beberapa minggu setelah meraih gelar juara Moto2.

Dia dianggap tidak terlalu berhasil dan tidak layak menjadi pembalap dari tim yang paling diincar di MotoGP.

Para pengkritiknya dengan cepat mengabaikan statusnya sebagai juara dunia dua kali dan sebaliknya mengklaim bahwa satu-satunya alasan dia mendapatkan tempat di MotoGP karena peran Marc Marquez.

Honda nampaknya malah ikut termakan dengan kritik tersebut dan justru memberikan keputusan yang sedikit jahat. Sebelum gelaran MotoGP 2020 yang tertunda dimulai Hinda sudah mengeluarkannya dari tim pabrikan untuk musim depan dan menggantikannya dengan Pol Espargaro.

Marquez dilempar ke skuat satelit LCR dan Honda benar-benar melakukan apa yang diyakini banyak orang seharusnya dilakukan. Alex Marquez tak bisa langsung bergabung dengan tim pabrikan karena belum pantas dll, Honda setuju dengan hal itu dan mungkin akan menyesal sekarang.

Tapi begitulah tahun 2020 memberi Marquez sedikit kelegaan dari tekanan luar biasa yang datang karena mengendarai motor oranye paling terkenal di MotoGP.

Fakta bahwa Stefan Bradl (pembalap pengganti Honda) dan bukan kakak laki-lakinya yang memberikan Honda podium, namun justru dirinya lah yang mencatatkan hal tersebut bak menjadi balas dendam manis untuk semua hinaan.

Alex Marquez bisa mengendarai motornya dan bersantai di paddock tanpa terlalu khawatir tentang semua tekanan lain yang datang karena menjadi pembalap Repsol Honda.

Marc MarquezRepsol HondaMotoGPAlex MarquezBerita MotoGP

Berita Terkini