Tak pernah Menang dan Keanehan di Balik Joan Mir yang Kini Puncaki Klasemen MotoGP
INDOSPORT.COM - Suzuki bersinar di MotoGP Aragon akhir pekan lalu saat Alex Rins mencetak kemenangan pertamanya dalam 12 bulan dan Joan Mir yang meskipun tidak menang namun memimpin klasemen sementara dengan empat balapan tersisa.
Ajang MotoGP 2020 terus memberikan kejutan setelah Alex Rins menambahkan namanya ke dalam daftar pemenang musim ini, yang sekarang berjumlah delapan pembalap berbeda hanya dalam 10 balapan.
Selain Alex Rins yang memenangkan balapan, rekan setimnya Joan Mir kini memimpin klasemen setelah meraih podium kelimanya di tahun 2020. Podium tersebut jumlahnya dua lebih banyak dari pembalap manapun di kelas MotoGP tahun ini.
Singkatnya, kejayaan dua pembalap tersebut di MotoGP Aragon pastinya membuat Kantor Suzuki menjadi lebih ceria. Meski hal tersebut tetap menjadi janggal karena Mir mencatatkan statistik yang aneh tapi nyata terjadi.
Meskipun ada statistik aneh yang tak terhitung jumlahnya pernah terjadi di MotoGP, namun saat ini yang paling jelas adalah bahwa Mir adalah pemimpin baru klasemen meskipun bukan salah satu dari delapan pemenang balapan di tahun 2020.
Ironisnya, meski sebagian besar merasa kagum karena Mir kini menjadi pemuncak klasemen sementara tanpa memenangi satu seri balapan MotoGP 2020, ia sendiri jelas frustrasi.
Mir bahkan mengatakan bahwa dia tidak 'peduli' dengan gelar juara sampai dia mendapatkan kemenangan yang sulit dipahami itu.
Kesuksesan Alex Rins dan Joan Mir di podium MotoGP Aragon tak lepas dari seberapa jauh Suzuki mengembangkan mesin motor GSX-RR-nya, yang tampaknya mempertahankan handling manis untuk sasis.
Namun sekarang terlihat sangat praktis di garis lurus, seperti yang ditunjukkan saat Rins mampu bertahan di peringkat satu saat berusaha direbut Alex Marquez.
Pada dasarnya, Suzuki sekarang memiliki motor yang sudah lama diminta oleh para pembalap Yamaha.
1. Lantas bagaimana peluang Joan Mir Juara tanpa Kemenangan?
Legenda balap motor, Giacomo Agostini, menyebut peluang Joan Mir menjadi juara MotoGP 2020 kini mencapai 70 persen. Meski belum pernah menang balapan tahun ini, Agostini berani bertaruh peluang Mir juara lebih besar dari para rivalnya yang lain.
“Sekarang saya bertaruh peluang Mir menjadi juara mencapai 70 persen. Sedangkan Quartararo saya hanya akan beri 30 persen lalu Maverick (Vinales) dan (Andrea) Dovizioso lebih baik tidak usah lagi dimasukkan ke dalam taruhab,” tutur Giacomo Agostini seperti dilansir dari AS.
Agostini sang pemegang rekor juara dunia GP 500cc terbanyak 8 kali itu merasa Mir menunujukkan penampilan konsisten dibandingkan para pesaingnya kini. Hal itu sepertinya terlihat dari lima kali podium MotoGP 2020 yang diraihnya meski tak satu kali pun menang.
Joan Mir sebenatnya memiliki peluang menang pada MotoGP Austria 2020, Agustus lalu. Namun saat itu Dewi Fortuna belum bersama dirinya karena kemenangan yang sudah di depan mata lenyap karena bendera merah.
Kehilangan momentum saat balapan di mulai lagi, pembalap Suzuki asal Spanyol itu langsung tampil loyo dan kecepatannya bak pudar begitu saja dan gagal menjadi juara.
Sementara itu, rival perebutan juara Mir kini yakni Fabio Quartarato merasa terintimidasi dengan penampilannya. Rider Prancis itu merasa Mir merupakan ancaman untuknya yang mana hal itu bisa benar karena kini keduanya bersaing ketat di klasemen.
"Itu bencana, tapi bisa lebih buruk jika Mir yang menang, dengan Maverick (Vinales) di urutan kedua, dan (Andrea) Dovizioso ketiga," ujar Quartararo.
Quartararo sendiri tampil melempem di MotoGP Aragon meski ia meraih pole position di sesi kualifikasi. Ia merosot tajam hingga ke urutan 16 dan gagal meraih poin untuk mempertahankan posisi pemuncak klasemen.