Mengapa Ducati Begitu Kencang di Sirkuit Losail, tetapi Kalah Saat Balapan?
INDOSPORT.COM - Sejak 2004, Sirkuit Internasional Losail menjadi tempat digelarnya balapan GP Qatar. Dalam beberapa tahun terakhir, Ducati selalu berhasil mencuri perhatian dan menjadi highlight.
Ducati kerap menjadi penguasa mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga saat balapan. Sejak 2015, Andrea Dovizioso selalu menjadi dua pembalap tercepat yang menyelesaikan balapan.
Pada 2015, 2016, dan 2017, pembalap Italia tersebut finis di posisi kedua. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Maverick Vinales adalah juara dalam tiga balapan di atas, dengan memacu motor Yamaha.
Pada 2018 dan 2019, Dovizioso memastikan Ducati menjadi penguasa Losail dengan selalu finis di urutan pertama. Pada 2020, balapan MotoGP di Qatar ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19.
Pada persaingan 2021, Qatar kembali menjadi tuan rumah MotoGP. Bahkan, tak hanya sekali, Qatar menjadi tuan rumah dua balapan yang digelar dalam dua pekan beruntun. Balapan pertama digelar pada 26-28 Maret, lalu balapan kedua pada 2-4 April 2021.
Pekan lalu, pada GP Qatar, Ducati kembali menjadi highlight. Jack Millier yang mulai tahun ini bergabung dengan Ducati Lenovo Team merupakan penguasa sesi latihan bebas.
Johann Zarco yang tergabung di tim Pramac Racing bahkan mencatat rekor top speed, yaitu 362 kilometer per jam. Rekan satu tim Jack Miller, Francesca "Pecco" Bagnaia, menjadi penguasa sesi kualifikasi dan mencatat pole position.
Namun, lagi-lagi Yamaha menjadi ancaman terbesar mereka. Tiga pebalap Yamaha berada di posisi kedua hingga keempat pada sesi kualifikasi.
1. Tikungan dan Ban
Losail International Circuit memang sangat cocok dengan karakter motor Ducati. Desmosedici punya power yang sangat mumpuni untuk dipakai mengebut di lintasan lurus.
Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, Ducati tak sepiawai Yamaha atau Suzuki dan Honda ketika harus bersaing di tikungan. Maka, strategi yang tepat di Losail seharusnya berbuah kemenangan bagi Ducati.
GP Qatar yang berlangsung pekan lalu adalah bukti betapa kecepatan Ducati adalah momok bagi tim dan pembalap lain. Namun, pada balapan yang berlangsung selama 22 lap, dominasi Ducati tak sepenuhnya bisa dipertahankan.
Selain memang Ducati kalah ketika harus bersaing di tikungan, ban juga jadi masalah. Pecco Bagnaia yang memimpin balapan sejak awal merasakan betul bagaimana ban belakangnya mulai aus.
Maverick Vinales yang tahu betul hal ini mampu memanfaatkan stiuasi. Dia akhirnya berhasil melewati Bagnaia, memimpin, dan akhirnya memenangi balapan. Vinales sukses mengulang prestasinya saat menjadi juara di Losail pada 2017.
Akhir pekan ini, Losail kembali menghadirkan persaingan para pembalap tercepat di dunia. Hari pertama, Jumat (3/4/2021), Ducati kembali membuktikan kekuatan dan kecepatan mereka.
Jack Miller dan Pecco Bagnaia menutup hari pertama GP Bahrain dengan menjadi dua pembalap tercepat. Pertanyaannya, mampukah mereka mempertahankan dominasi ini hingga menjadi juara pada balapan Minggu (4/4/2021)?