FEO Segera Tinjau Lokasi Baru Pengganti Monas untuk Kejuaraan Formula E di DKI Jakarta
INDOSPORT.COM – Formula E Operations Limited (FEO) disebut bakal segera tinjau lokasi baru pengganti kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk kejuaraan Formula E di DKI Jakarta pada 2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ahmad Riza Patria selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang mengatakan bahwa FEO akan meninjau sejumlah pilihan lokasi untuk menjadi sirkuit Formula E di Jakarta pada bulan Oktober 2021 sebagai pengganti Monas.
Wagub DKI Jakarta mengatakan bahwa opsi lokasi itu akan disusun oleh pihak BUMD Jakarta Propertindo serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.
"Ya, insyaallah, bulan ini. Kita tunggu, ya, nanti pihak Formula E yang akan melihat pilihannya," kata Ahmad Riza Patria, dilansir dari Antara.
Lokasi yang akan dipilih ialah yang mempertimbangkan sejumlah hal terbaik dari sudut pandang teknis, kepentingan masyarakat, kepentingan ikon Jakarta, sponsor, dan yang sesuai dengan spesifikasi FEO.
Sebelumnya, Wagub DKI Jakarta juga telah memastikan Formula E tidak menggunakan sirkuit di Monas, tetapi di lima lokasi pilihan lainnya, di antaranya di Senayan hingga lokasi Pulau Reklamasi (Pantai Kita Maju Bersama).
Adapun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo juga memastikan gelaran Formula E tetap lanjut dan saat ini tengah menyiapkan lima venue alternatif selain Monas untuk gelaran kejuaraan balap dunia yang rencananya dilaksanakan 2022.
1. Tak Digelar di Monas karena Kendala Perizinan
"Venue yang jelas bukan di Monas, itu saja clue-nya," kata Direktur Pengembangan Bisnis JakPro Gunung Kartiko, sebagaimana dilansir dari Antara
Gunung menjelaskan hal tersebut karena hingga kini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat. Maka JakPro memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.
"Banyak, ada lima alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kami cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," ucapnya.
Meski demikian, Gunung enggan menyebutkan lima lokasi alternatif yang disediakan PT Jakpro sebab lokasi alternatif ini nantinya akan disurvei terlebih dahulu oleh FEO sebelum ditetapkan sebagai lokasi sirkuit.
"Nantinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, mapping semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif satu atau dua," imbuhnya.