Debut Moto3, Mario Suryo Aji Pakai Nomor Keramat Demi Kenang Mendiang Ayah
INDSPORT.COM - Pembalap Indonesia, Mario Suryo Aji akan memakai nomor keramat saat debut Moto3 Misano yang dilangsungkan di Sirkuit Marco Simoncelli.
Biasanya Mario Suryo Aji selalu menggunakan nomor 16. Akan tetapi kali ini Mario memilih menggunakan nomor 64 demi mengenang mendiang ayahnya.
"Saya akan menggunakan nomor 64 untuk mendedikasikan almarhum Ayah. Nomor itu merupakan nomor yang digunakan almarhum Ayah saat balap dulu," ujar pembalap asal Magetan tersebut dilansir dari akun Instagram @astrahondaracingteam.
"Hal ini sangat berarti bagi saya dan semakin memberi motivasi untuk memberikan yang terbaik," sambungnya lagi.
Dengan menggunakan nomor 64, Mario Suryo Aji diharapkan bisa melesat dengan cepat di Sirkuit Marco Simoncelli. Hal ini dilakukan sebagai penghormatan untuk ayahnya yang meninggal karena serangan jantung beberapa waktu lalu.
Sontak Mario Suryo Aji langsung banjir dukungan dari para netizen.
@frans.tanujaya: "Semangat Mario dan Andi Gilang semoga sukses"
@ridwansaputra: "Gaskeun bismillah poin"
@adeachmad_m: "Keep spirit Mario"
@ridholwoomi: "Mantap Mario Aji semangat"
@febrianz_27: "Merinding lihat motivasi nya"
Selain mendapatkan kesempatan wildcard di seri Misano. Mario Suryo Aji juga akan turun di Grand Prix Moto3 yang digelar di Algarve International Circuit pada 7 November 2021 mendatang.
1. Perjuangan Mario Suryo Aji
Mario Suryo Aji merupakan pembalap binaan Astra Honda Racing School. Ia bergabung dengan Astra Honda Racing School pada 2016.
Kesempatan untuk bersaing di ajang balap yang tinggi pun semakin terbuka atas performanya yang terus meningkat. Perjuangan dan Kerja Keras Mario mulai berbuah manis hingga berhasil tampil di jenjang balap FIM CEV Moto3 Junior World Championship.
Tentunya semua itu berkat kerja keras dari Mario Suryo Aji serta dukungan dari keluarga dan masyarakat pecinta balap selama ini.
Selanjutnya di kelas Moto3, Mario akan berjuang bersama pembalap Indonesia lainnya di tim yang sama, yaitu Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar.
Di ajang itu, kemampuan mereka diuji untuj bersaing dengan pembalap tangguh dari berbagai negara di balapan level dunia ini.