5 Balapan Penutup dan Perebutan Gelar Juara Dunia Paling Dramatis di F1
INDOSPORT.COM – F1 GP Abu Dhabi jadi penentu perebutan gelar juara dunia antara Lewis Hamilton VS Max Verstappen. Berikut 5 balapan penentu gelar paling dramatis di sejarah F1.
Akhir pekan ini, Formula 1 akan menggelar seri ke-22 alias penutup musim ini yakni F1 GP Abu Dhabi. Balapan ini pun akan menjadi balapan istimewa, karena menjadi penentu perebutan gelar juara dunia antara Lewis Hamilton (Mercedes) dan Max Verstappen (Red Bull).
Seperti diketahui, Hamilton dan Verstappen kini memiliki poin yang sama di klasemen yakni 369,5 poin.
Dengan situasi ini, siapapun yang meraih poin lebih banyak di Abu Dhabi akan merebut gelar juara dunia. Namun, jika poin keduanya tetap sama di akhir balapan, Verstappen-lah yang akan menjadi juara karena memenangi seri lebih banyak musim ini.
Bagi Verstappen, ini akan menjadi gelar perdana sepanjang kariernya, sekaligus menjadikannya pembalap Belanda pertama yang menjadi juara dunia.
Sebaliknya, Hamilton tengah memburu gelar juara dunia kedelapan, yang akan membawanya melewati torehan Michael Schumacher, dan menjadikannya peraih gelar terbanyak dalam sejarah.
Di sisi lain, F1 2021 ini menjadi musim pertama sejak 2016 di mana gelar juara dunia Formula 1 harus diperebutkan hingga seri terakhir, yang ketika itu melibatkan Lewis Hamilton vs Nico Rosberg.
Perebutan gelar juara F1 di seri pamungkas jelas akan menghasilkan balapan seru. Pasalnya, ini menjadi kesempatan terakhir kedua pihak untuk merebut gelar juara.
Guna menyambut F1 GP Abu Dhabi 2021, berikut INDOSPORT mengulas 5 balapan penutup sekaligus seri penentu gelar juara dunia paling dramatis sepanjang sejarah F1:
GP Jepang 1976
Formula 1 1976 menjadi salah satu musim paling dramatis hingga sempat diangkat menjadi film berjudul Rush.
Absennya Niki Lauda hingga 2 bulan dimanfaatkan James Hunt untuk menipiskan jarak di papan klasemen. Namun, Lauda berhasil pulih dan kembali tampil di seri penutup di Jepang, meski akhirnya berhenti di lap kedua.
Hunt sendiri masih membutuhkan 3 poin untuk menjadi juara dunia, dan terancam gagal setelah mengalami pecah ban. Namun, Hunt berhasil kembali ke pit tepat waktu untuk mengganti ban. Ia akhirnya finis ketiga dan berhasil merebut gelar juara dunia, mengungguli Lauda.
1. Bukan Pengalaman Pertama Hamilton
GP Australia 1994
Pada F1 1994, persaingan ketat terjadi antara Michael Schumacher (Benetton) dan Damon Hill (Williams) dengan Schumacher unggul tipis 1 poin memasuki seri terakhir di Australia.
Pada lap ke-36, Schumacher yang sedang unggul dari Hill melenceng keluar lintasan. Saat mencoba kembali ke lintasan, pembalap Jerman itu menabrak Hill yang tengah mencoba menyalip.
Kedua mobil mengalami kerusakan dan tak bisa melanjutkan balapan. Michael Schumacher pun akhirnya merebut gelar juara dunia pertamanya, dengan keunggulan 1 poin dari Damon Hill.
GP Eropa 1997
Sirkuit Jerez menjadi seri penutup F1 1997 dengan tajuk GP Eropa. Persaingan kali ini melibatkan Michael Schumacher (Ferrari) yang unggul tipis 1 poin dari Jacques Villeneuve (Williams).
Villeneuve mengawali lomba di pole position, tapi Schumacher berhasil mengambil alih posisi terdepan di tengah balapan.
Momen menentukan terjadi di lap ke-48, ketika Villeneuve coba menyalip Schumacher dari sisi dalam. Schumacher tampak memberi ruang, tapi mendadak menutupnya kembali. Namun, langkah itu justru membuat mobilnya sendiri terpental ke gravel dan tak bisa melanjutkan balapan.
Jacques Villeneuve pun finis di posisi ketiga dan sukses merebut gelar juara dunia Formula 1.
GP Brasil 2008
Pada musim 2008, Lewis Hamilton (Mercedes) unggul 7 poin dari Felipe Massa (Ferrari) jelang memasuki balapan terakhir di Brasil.
Felipe Massa tampil gemilang dengan merebut pole dan akhirnya memenangi balapan ini. Sementara itu, Hamilton berada di posisi 6 di lap terakhir dan melorot ke posisi kedua di klasemen pembalap.
Namun, di tikungan terakhir, Timo Glock kehilangan kecepatan karena kondisi ban yang buruk. Hamilton pun menyalip Glock dan finis di posisi 5. Tambahan 4 poin membuat Lewis Hamilton menjadi juara dunia, dengan unggul 1 poin dari Felipe Massa.
GP Brasil 2012
Memasuki seri terakhir di Brasil, Sebastian Vettel (Red Bull) unggul 13 poin dari Fernando Alonso (Ferrari.)
Petaka menimpa Vettel yang mengalami crash dengan Bruno Senna di tikungan keempat, hingga mengalami kerusakan parah. Sementara itu, Alonso melesat dari posisi 6 hingga akhirnya finis di posisi 2.
Namun, Vettel secara ajaib berhasil bangkit dari posisi 22 hingga akhirnya finis di posisi 6, dan merebut gelar juara dunia dengan keunggulan 3 poin.