Berkah dan Masalah yang Timbul Usai Gelaran MotoGP Indonesia 2022

Selasa, 22 Maret 2022 09:29 WIB
Editor: Juni Adi
Pemenang balapan, Miguel Oliveira dari Red Bull naik podium tempat kedua, Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha MotoGP dan tempat ketiga, Johann Zarco dari Pramac Racing di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan Pemenang balapan, Miguel Oliveira dari Red Bull naik podium tempat kedua, Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha MotoGP dan tempat ketiga, Johann Zarco dari Pramac Racing di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan

INDOSPORT.COMMotoGP Indonesia 2022 menghadirkan berkah juga masalah usai perhelatan yang menyedot perhatian penonton hingga ribuan.

Gelaran balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP 2022 baru saja rampung menggelar seri kedua di GP Indonesia, pada Minggu (20/03/22) kemarin.

Baca Juga

Tertempat di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, MotoGP Indonesia sukses digelar meski dihadapkan sejumlah masalah.

Dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, balapan MotoGP pertama di Indonesia setelah 25 tahun itu sempat tertunda hingga satu jam menyusul hujan deras yang turun menjelang jadwal semula start pukul 15:00 WITA.

Setelah kondisi lintasan dinyatakan aman dan hujan sedikit reda, pit lane dibuka pukul 16:00 WITA dan balapan dimulai 15 menit kemudian dengan jumlah lap yang dipangkas tujuh putaran menjadi 20 lap saja. 

Baca Juga

Pada kondisi trek yang cukup basah, polesitter Fabio Quartararo menyintas Tikungan 1 demi mempertahankan posisi pimpinan balapan.

Namun pada lap kedua ia harus kehilangan dua posisi ketika Miguel Oliveira menyodok ke depan diikuti Jack Miller yang merangsek terdepan. 

Sang pebalap Ducati dan KTM mulai meninggalkan lawan-lawannya ketika mereka menjaga jarak dua menit di depan. 

Oliveira merestorasi posisinya setelah menyalip Miller seusai lap kelima sedangkan Quartararo terlempar dari zona podium setelah disalip Alex Rins dan Johann Zarco.

Baca Juga

Di saat Oliveira hampir lima detik di depan, Miller mendapat ancaman dari Zarco dan Quartararo yang membayangi di belakangnya.

Ketiga pebalap bersaing ketat demi podium di enam putaran tersisa. Quartararo yang berada di tempat keempat, satu persatu melewati kedua pebalap Ducati mengandalkan kelincahan motor Yamaha di tikungan.

Quartararo pun sukses masuk ke posisi kedua di belakang Miguel Oliveira, diikuti oleh Zarco di tempat ketiga.

Hingga lap terakhir, Miguel Oliveira masih memimpin dan menjadi pembalap pertama yang menyentuh garis finis di Sirkuit Mandalika.

Lalu Fabio Quartararo dan Johan Zarco menyusul masing-masing di urutan ke-2 dan ke-3. Seusai balapan, banyak pihak yang mengapresiasi suksesnya gelaran MotoGP Indonesia, salah satunya Presiden Jokowi.

"Ini sebuah event besar dari olahraga motor yang sangat luar biasa dan saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata Presiden dalam kutipan dari kanal Youtube resmi Sekretariat Presiden.

"Terutama kepada masyarakat NTB, masyarakat Lombok yang telah memberikan dukungan penuh," tambahnya.

"Saya kira ini event jangka panjang, tahun depan akan kita perbaiki lagi apabila ada kekurangan-kekurangan. Yang jelas saya ingin menyampaikan selamat kepada semuanya. Selamat," tukas mantan walikota Solo itu.

Suksesnya gelaran MotoGP Indonesia, terdapat sejumlah berkah dan masalah yang berjalan beriringan mewarnai ajang balapan motor bergengsi dunia tersebut. Apa saja itu?


1. Berkah Adanya MotoGP Indonesia

Para pembalap MotoGP mulai star usai turun hujan lebat di Sirkuit Internasional Mandalika, Kuta, Lombok, Minggu (20/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan

Perhelatan MotoGP Indonesia yang digelar di Sirkuit Mandalika, rupanya memberikan berkah tersendiri bagi ekonomi masyarakat Bali hingga Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok.

Sebanyak 300 UMKM disebut meraup keuntungan Rp1,2 miliar berkat MotoGP, yang menghadirkan ribuan penonton ke Sirkuit Mandalika.

Baca Juga

Pemerintah sendiri menargetkan multiplier effect perputaran ekonomi di atas Rp500 miliar. Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

"Kami mengumpulkan data langsung di airport, ada 300 UMKM yang ikut mengalami peningkatan hingga Rp1,2 miliar," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, dalam keterangan resmi.

Kabar ini tentu sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk memulihkan ekonomi di sektor pariwisata, setelah kolaps dihantam badai Covid-19 selama dua tahun terakhir.

"Membangkitkan peluang usaha dari para pelaku UMKM, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa cepat," kata Sandiaga. 

Baca Juga

Sementara itu, dari sektor pariwisata, MotoGP Mandalika memberi keuntungan promosi tak terhingga bagi destinasi pariwisata andalan Lombok NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Destinasi pariwisata itu akan makin tersentralisasi sesuai segmennya, mulai destinasi pariwisata olahraga, destinasi halal, hingga wisata alam. 

Menyerap Tenaga Kerja

Selain itu, berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja baru secara langsung maupun tidak langsung yang berada di kisaran 35-50 ribu orang.

"Event (kegiatan) MotoGP banyak menyerap tenaga lokal dari Mandalika," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan Weekly Press Briefing di Jakarta.

Hingga saat ini, rincian tenaga kerja yang tercatat ialah di sektor konstruksi pembangunan jalan kawasan khusus sekitar 300 orang.

UMKM Lombok kategori merchandising tiga ribu orang dan homestay 600 orang, sektor transportasi dan logistik 1.500 orang.

Sektor kuliner dan restoran 900 orang, sektor akomodasi existing 500 orang, serta eksplorasi keindahan alam, sosial, dan budaya sekitar 100 orang.


2. Masalah di MotoGP Indonesia

Para pembalap MotoGP mulai star usai turun hujan lebat di Sirkuit Internasional Mandalika, Kuta, Lombok, Minggu (20/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan

Sayangnya kesuksesan dan kebangkitan ekonomi dari ajang MotoGP Indonesia yang terselenggara di Lombok, tidak dibarengi dengan sejumlah fasilitas pendukung.

Alhasil MotoGP Indonesia ini mempunyai banyak masalah, terkesan seperti dipaksakan dengan keadaan di lapangan ternyata belum menunjukan kesiapan.

Baca Juga

Pantauan tim INDOSPORT.COM di media sosial Twitter, di hari pagelaran MotoGP banyak penonton yang hadir kecewa.

Mulai dari penunjang transportasi dari Bandara menuju lokasi sirkuit yang belum maksimal, hingga fasilitas penginapan yang penuh akibat animo penonton yang tinggi.

Akun bernama @mrs_enci misalnya. Diriny mengaku kesulitan mencari tempat penginapan hingga tempat makan.

"Hotel penuh. Gw nginep di homestay di desa wisata. Banyak yg nginep di rumah penduduk," cuitnya.

Baca Juga

"Tadi gw makan di resto, resto pertama menolak karena bahan masakan udah abis, di resto kedua nunggu nasi karena keabisan abis dapat pesenan 1500 buat dibungkus panitia MotoGP," sambungnya.

Sebuah video juga baru-baru ini viral yang menunjukan ribuan penonton terlantar di sekitar Sirkuit Mandalika usai balapan.

Bahkan menurut video tersebut, ribuan penonton terlantan hingga pukul 23.00 WIB.

Padahal, MotoGP Mandalika selesai pada sekitar pukul 17.30 WITA. Itu artinya ribuan penonton itu terlantar selama 5 setengah jam.

Baca Juga

Adapun penyebab terlantarnya ribuan penonton diduga keterbatasan shutle bus yang harusnya mengantar-menjemput penonton MotoGP.

Salah satu penonton dalam video tersebut mengaku kecewa dengan teknis pelakasanaan untuk para penonton MotoGP.

Bahkan penonton tersebut mengaku sampai harus berjalan kaki karena menunggu shutle bus yang tak kunjung datang.

MotoGPSandiaga UnoFabio QuartararoMiguel OliveiraSirkuit MandalikaMotoGP 2022

Berita Terkini