F1 Resmi Gelar Balapan di Las Vegas Musim Depan, 2 Seri Ini Terancam Jadi Korban
INDOSPORT.COM – Dua seri balapan Formula 1 terancam menjadi korban usai F1 resmi menggelar balapan di GP Las Vegas, Amerika Serikat pada 2023 mendatang.
Setelah lama dinantikan, pihak Formula 1 akhirnya mengumumkan bahwa Grand Prix Las Vegas akan menjadi salah satu tuan rumah di kalender F1 2023.
Ini akan menjadi balapan pertama kejuaraan jet darat menggelar seri di Las Vegas, yang terakhir digelar pada musim 1985 silam.
Balapan yang akan digelar di sirkuit jalan raya pada malam hari tersebut juga menjadi seri ketiga untuk GP yang digelar di Amerika Serikat.
Sebelumnya, sudah ada Grand Prix Miami dan Amerika Serikat yang lebih dulu mendaftarkan namanya untuk masuk ke dalam kalender balap Formula 1.
Sirkuit yang akan digunakan rencananya memiliki panjang 6,1 kilometer itu akan memiliki 14 tikungan dan sektor lurus yang sangat panjang.
Hal ini pun memungkinkan para pembalap bisa menggeber jet daratnya dengan kecepatan 338 km per jam, dengan rencana jarak tempuh balapan sepanjang 50 lap.
“Ini adalah momen luar biasa untuk Formula 1 yang menunjukkan daya tarik besar dan pertumbuhan olahraga kami dengan adanya seri balapan ketiga di Amerika,” kata Stefano Domenicali selaku CEO F1.
“Las Vegas adalah tempat yang dikenal di seluruh dunia karena suasananya. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk balapan F1 selain di ibu kota hiburan global dunia dan kami tidak sabar,” jelasnya.
Namun kehadiran F1 GP Las Vegas pada musim depan ternyata menjadi bencana bagi negara lain. Sebab, dilaporkan bakal ada dua seri balapan yang akan dihapus dari kalender Formula 1.
1. Ada 2 Seri Balapan yang Bakal Dihapus dari Kalender Balap Formula 1
Melansir dari The Race, setidaknya bakal bertambah tiga seri balapan pada musim depan. Sebab China kembali ke kalender balap pada musim depan.
Selain itu, Qatar juga telah meneken kontrak selama 10 tahun, dan kemudian menyusul GP Las Vegas pada musim depan.
F1 sendiri mencatatkan sejarah bakal menggelar 23 seri balapan pada musim ini, menjadi musim yang terpanjang dan terpadat dalam sejalah kejuaraan jet darat.
Meski demikian, F1 sejatinya memiliki peraturan menggelar maksimal 24 balapan, namun Stefano Domenicali mengatakan bahwa sejatinya bisa saja menggelar 30 seri balapan.
Sebenarnya ada empat negara yang berpotensi akan dihapus dari daftar kalender. Pertama ialah GP Monako, namun kabar ini masih simpang siur karena balapan yang digelar di jalan raya itu masih masuk kalender.
Sementara Meksiko dilaporkan bakal segera menegosiasikan kesepakatan kontrak baru, sehingga belum ada indikasi bakal dihapus.
Lalu ada GP Prancis dan Belgia yang paling berpotensi dihilangkan. Sebab, Prancis tak cukup berhasil sejak kembali ke Sirkuit Paul Richard pada 2018 lalu dan ada indikasi tak lagi berpartisipasi pada musim depan.
Kemudian ada GP Belgia, yang memiliki sejumlah faktor untuk dihapus dari kalender. Sirkuit Spa-Francorchamps sendiri dilaporkan sedang melakukan pembangunan besar-besaran.
Apalagi adanya serangkaian kecelakaan di tikungan Raidillon serta pernah menewaskan pembalap Formula 2, Anthoine Hubert pada 2019 pun menjadi pertimbangan.
Lalu masalah infrastrutur terbatas di sekitar trek ditambah kerap membuat kemacetan lalu lintas. Meski demikian, GP Belgia juga memiliki basis penggemar yang luar biasa, meski mendanai balapan bukanlah prioritas pemerintah Belgia.
2. GP Las Vegas Beri Nuansa yang Berbeda
Di sisi lain, balapan di Las Vegas akan dilangsungkan dengan nuansa yang berbeda yakni pada malam hari. Nantinya para pembalap F1 akan memacu kecepatan mobil di tengah gemerlapnya wilayah Las Vegas.
Kini Lampu neon Las Vegas yang terkenal di dunia akan menjadi latar belakang balapan terbaru F1.
Sebuah sejarah baru akan terukir ketika Lewis Hamilton dkk memacu mobilnya di Las Vegas Strip yang ikonik, dengan sirkuit melewati hotel dan kasino terkenal.
Baca selengkapnya: Resmi! Las Vegas Night Race Bakal Hadir Mulai 2023, Ada Nuansa Berbeda yang Dihadirkan