Girang Ada Balapan di Las Vegas Musim Depan, Pembalap F1 Ini Batalkan Rencana Pensiun
INDOSPORT.COM - GP Las Vegas yang akan digelar oleh Fomula 1 (F1) pada musim 2023 mendatang rupanya membawa kebahagiaan bagi para pembalapnya.
Salah satu driver yang paling senang dengan adanya balapan di Sin City adalah Daniel Ricciardo yang sampai-sampai menunda masa pensiunnya.
Ricciardo baru berusia 32 tahun namun memang sempat beredar desas-desus jika pria asal Australia berdarah Italia itu akan gantung helm.
Akan tetapi, sepertinya Ricciardo masih punya kontrak hingga 2023 dengan opsi perpanjangan satu musim bersama timnya saat ini, McLaren-Mercedes.
Saat diberi tahu oleh pihak F1 di depan kamera, Ricciardo layaknya pembalap-pembalap terlihat sangat bersemangat.
Balapan di Vegas memang punya banyak keunikan. Tidak seperti race di tanah Amerika Serikat lain ,cyakni Miami dan Austin, yang diadakan dengan normal Vegas akan 'menabrak' sejumlah kebiasaan dalam budaya F1.
GP Vegas akan digelar pada malam hari di jalanan utama alih-alih sirkuit tertutup. Balapan juga yang biasanya berlangsung pada hari Minggu kini digeser menjadi sehari lebih awal.
Tidak heran jika Ricciardo merasa senang. Belum lagi juga kesempatan untuk menjajal kehidupan dan hiburan mala ala Vegas yang terkenal gemerlap.
"Tadinya aku mau pensiun namun kini tidak lagi," begitu ungkap Ricciardo saat tahu jika F1 akan berlangsung di Las Vegas.
1. Diwarnai Kontroversi
Ricciardo sendiri pernah mengatakan jika ia mau mengakhiri karier bersama Mclaren-Mercedes. Sebelumya ia pernah membalap di bawah bendera Red Bull dan Renault.
Manajemen Formula 1 melihat adanya kebutuhan untuk lokasi baru balapan dan pada akhirnya Las Vegas kemudian ditunjuk sebagai tempat terpilih.
Stefano Domenicali selaku CEO baru dari F1 usai menggantikan Chase Carey mengungkapkan jika pemilihan Vegas adalah salah satu pencapaian terbaiknya sejauh ini.
Mantan prinsipal Scuderi Ferrari tersebut bermaksud untuk melebarkan sayap olahraga binaannya dan berpacu di Vegas adalah langkah brilian di matanya.
Terlebih pasar Amerika Serikat adalah salah satu pasar yang paling sulit ditembus oleh F1 mengingat Negeri Paman Sam lebih menggemari Nascar ketimbang mereka.
Beruntung dewasa ini popularitas F1 di AS semakin meroket terutama sejak diluncurkannya serial buatan Netflix, Drive to Survive, yang membuat F1 lebih mudah untuk dikenali.
Drama persaingan menuju gelar juara dunia musim 2021 lalu antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen yang berlangsung panas hingga race pamungkas juga punya peran besar menjadi magnet F1.
"Ini adalah momen besar bagi Formula 1 karena kini kami punya tiga balapan di AS. La Vegas adalah tempat wisata terkenal dan tidak ada tempat lain yang cocok untuk Formula 1 digelar," beber Domenicali.
Hanya saja para petinggi F1 dituding hanya berorientasi pada uang saat memutuskan akan menggelar balapan di Las Vegas oleh fans.
Lintasan Vegas yang panjangnya sekitar 6,12 KM dinilai kurang menantang oleh pecinta F1 karena hanya menyediakan 14 tikungan dengan kemungkinan top speed mobil mencapai 342 KM/J.
Belum lagi juga ada tiga jalur lurus yang salah satunya bahkan mencapai 2 KM. Terpanjang kedua setelah Baku (2,2 KM).
2. Las Vegas Bergabung, 2 Sirkuit F1 Lain Terancam
Dua seri balapan Formula 1 terancam menjadi korban usai F1 resmi menggelar balapan di GP Las Vegas, Amerika Serikat pada 2023 mendatang.
Setelah lama dinantikan, pihak Formula 1 akhirnya mengumumkan bahwa Grand Prix Las Vegas akan menjadi salah satu tuan rumah di kalender F1 2023.
Ini akan menjadi balapan pertama kejuaraan jet darat menggelar seri di Las Vegas, yang terakhir digelar pada musim 1985 silam.
Balapan yang akan digelar di sirkuit jalan raya pada malam hari tersebut juga menjadi seri ketiga untuk GP yang digelar di Amerika Serikat.
Sebelumnya, sudah ada Grand Prix Miami dan Amerika Serikat yang lebih dulu mendaftarkan namanya untuk masuk ke dalam kalender balap Formula 1.
Baca selengkapnya: F1 Resmi Gelar Balapan di Las Vegas Musim Depan, 2 Seri Ini Terancam Jadi Korban