Demi 1 Tim dengan Verstappen, Pembalap Jepang Siap Bajak Posisi Sergio Perez di Red Bull
INDOSPORT.COM – Pembalap AlphaTauri, Yuki Tsunoda, mengaku sedang berusaha keras mengambil alih posisi Sergio Perez di Red Bull.
Kursi kedua setelah Max Verstappen tersebut adalah salah satu yang diincar banyak pembalap dalam beberapa tahun terakhir. Tsunoda adalah salah satu pembalap yang menargetkannya.
Posisi Verstappen di mobil terdepan sendiri jelas tidak bisa diperebutkan mengingat Red Bull telah membangun tim di sekelilingnya.
Terlebih lagi, pembalap asal Belanda itu saat ini sedang dalam perjalanannya menuju juara dunia kedua berturut-turut.
Sedangkan untuk kursi lain yang ditempati oleh Sergio Perez, ada tiga nama yang memperebutkan. Mereka adalah Pierre Gasly, Tsunoda, dan Alex Albon.
Perez masih memiliki kursi yang aman, setidaknya sampai 2024. Meski begitu, ketiga pembalap muda tadi terus berjuang keras mengambil opsi apa pun untuk tetap di tim yang didirikan oleh Dietrich Mateschitz itu.
Gasly dan Tsunoda sama-sama berlomba untuk AlphaTauri yang merupakan tim saudara dari Red Bull.
Itu artinya mereka sudah berada dalam organisasi yang sama dengan mobil yang ingin mereka kendarai.
1. Ambisius Ambil Kursi Sergio Perez
Tsunoda dianggap memiliki bakat potensial sejak memperkuat Carlin di Formula 2. Ia memborong tiga kemenangan dan tujuh podium.
Pembalap AlphaTauri tersebut, bagaimanapun, telah mengakui bahwa dirinya memiliki pandangan yang tertuju pada sesuatu yang besar di Formula 1.
"Tentu saja, saya ingin menjadi juara dunia. Akan bagus untuk bersaing dengan Max,” katanya kepada RacingNews365.
“Saya pikir dia adalah yang terbaik di grid saat ini, sama seperti saya tentunya," tambahnya.
Menjadi rekan setim Verstappen tentu menjadi sesuatu yang akan dimanfaatkan pembalap asal Jepang itu dalam karier balapnya. Tsunoda mengaku bahwa dirinya memang mengidolakan mantan pembalap Scuderia Toro Rosso tersebut.
"Max adalah tipe seseorang yang saya kagumi, dia pembalap yang saya kagumi, dan saya berharap bisa berada di tim yang sama dengannya di masa depan,” ujarnya.
Meski begitu, pembalap kelahiran Sagamihara tersebut juga memiliki ambisinya sendiri. “Akan sangat bagus jika saya bisa bersamanya, dan jika saya ingin memenuhi tujuan saya memenangkan gelar, saya harus mengalahkannya,”
“Jika kamu bisa melakukan hal itu (mengalahkan Verstappen), kamu bisa merasa seperti salah satu pembalap terbaik di Formula 1," tutupnya.
2. Fernando Alonso Kena Penalti
Masih dari ajang F1 GP Kanada, peristiwa malang mesti dialami salah satu pembalap Alpine saat pertandingan.
Fernando Alonso mendapat penalti selama lima detik seusai balapan Formula 1 di Grand Prix Kanada. Alhasil, posisi finis Alonso di Montreal tersebut turun dari P7 menjadi P9.
Pembalap BWT Alpine F1 itu mengalami masalah engine clipping pada paruh kedua balapan di Sirkuit Gilles Villeneuve yang berdampak pada kecepatannya di trek lurus.
Starter barisan depan itu tengah bertahan di urutan ketujuh dari Valtteri Bottas di lap penutup balapan. Akan tetapi, gerakannya saat mencoba mempertahankan posisi di lap kedua dari belakang membuatnya terjebak dengan para steward FIA (Federation Internationale de l’Automobile).
Dua jam setelahnya, para steward memutuskan bahwa Fernando Alonso telah membuat terlalu banyak perubahan arah saat balapan dan tindakan tersebut memerlukan penalti.
Baca Selengkapnya: Apes! Langgar Aturan di F1 Kanada, Fernando Alonso Dapat Hukuman dari FIA