Pol Espargaro Mengaku Kesulitan Jinakkan Honda RC213V
INDOSPORT.COM – Pembalap MotoGP milik Repsol Honda yakni Pol Espargaro mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan untuk menaklukan motornya, Honda RC21V.
Pol Espargaro saat ini berada di peringkat 17 klasemen sementarak kejuaraan MotoGP musim 2021-2022, dengan mengoleksi 40 poin dari 11 sesi yang dijalankan.
Sejauh ini, pembalap yang telah berusia 31 tahun tersebut hanya satu kali naik podium, yakni pada seri pertama balapan ketika di Qatar.
Pada saat itu, dirinya mampu finis di tempat ketiga, dibelakang Brad Binder(Red Bull KTM) di urutan kedua, dan Enea Bastianini (satelit Ducati) posisi paling depan.
Catatan tersebut merupakan torehan terbaiknya selama melakoni balapan di musim 2021/2022 ini. Dirinya memiliki jarak dua poin dengan peringkat diatasnya yaitu, Takaaki Nakagami(LCR Honda).
Sementara itu, pada ajang MotoGP musim 2021-2022 praktis tidak ada pembalap honda yang berada di peringkat tiga besar.
Pasalnya pembalap andalan Honda, Marc Marquez juga kini berada di peringkat 13 klasemen, dengan hanya mengumpulkan 60 poin saja. Terpaut 112 poin dari Fabio Quartararo(Yamaha) di peringkat pertama.
Marquez juga tampil kurang maksimal setelah cedera lengan kanannya yang dialami menjadi pengganggu ketika balapan.
Dengan ini, dua pembalap di tim utama Honda tidak bisa tampil maksimal karena alasan yang sama, yaitu sering jatuh ketika race dilaksanakan.
Hal tersebut membuat tim dari pabrikan asal Jepang, Honda itu jauh dari perebutan juara kompetisi MotoGP musim 2021-2022.
1. Pernyataan dari Pol Espargaro
Di seri pembuka, Pol Espargaro terbilang mampu membuka musim ini dengan baik. Pasalnya dirinya mampu finis di peringkat tiga pada seri pertama, di Qatar.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Espargaro tak bisa menemukan kenyamanan saat mengendarai RC213V karena motor tidak memiliki daya cengkeram yang baik pada ban belakang.
Rider asal Spanyol itu juga mengeluhkan pengereman yang tak berfungsi, padahal itu merupakan salah satu cara Espargaro tampil cepat ketika bersama KTM.
Bahkan, kesulitan yang dialami oleh pembalap yang lahir pada 10 Juni 1991 ini, berdampak pada kondisi fisiknya. Hal itu membuatnya terlalu sering jatuh dengan cukup keras.
Pembalap Honda inti juga harus rela tidak mengikuti seri balapan ke-11 di Assen, Belanda karena kesulitan bernafas setelah jatuh di Sachsenring, Jerman.
“Memang benar bahwa saya melambat sedikit demi sedikit, tetapi saya selalu melakukan yang terbaik," ujar Pol Espargaro dilansir dari Speedweek.
"Sayangnya, kami terus mendapatkan masalah baru, terkadang jatuh, terkadang masalah teknis. Itu membuat akhir pekan kami sangat rumit.”
“Anda dapat melihat apakah seorang pembalap mendorong batas motornya atau tidak. Saya mencoba 100 persen, seperti yang saya lakukan musim lalu ketika saya meroket.”
Espargaro juga menjelaskan ketika balapan di Portimo dan Jerez, tabrakan terjadi ketika dirinya mencoba melewati batas dari motornya.
“Sedangkan kecelakaan lain terjadi tanpa saya duga. Itu adalah yang paling menyakitkan. Jika Anda mencari batasnya, anda tahu bahwa terkadang anda terbang,” pungkasnya.
2. Alex Marquez Pindah ke Gresini
Tim Gresini Racing MotoGP telah resmi mengumumkan bergabungnya Alex Marquez ke tim asal Italia tersebut. Kemungkinan merapatnya Alex Rins ke LCR Honda semakin besar.
Adik Marc Marquez, Alex Marquez akan menggeser posisi Enea Bastianini. Alex akan berdampingan dengan Fabio Di Giannantonio untuk memperkuat Tim Gresini Racing pada balapan di musim depan.
Sementara itu, telah berhembus kencang kabar tentang kepindahan E. Bastianini ke tim pabrikan Ducati, yaitu Tim Ducati Lenovo.
Sehingga untuk mengantikan posisi dari Enea Bastianini yang musim ini mampu tampil gemilang, Gresini mulai bergerak mencari rider berbakat.
Pada awalnya, kandidat paling mentereng yang akan menggantikan rider asal Italia yang baru berusia 24 tahun tersebut adalah pembalap dari Tim Ducati Lenovo Miguel Oliveira.