Muridnya Jadi Juara Dunia MotoGP, Begini Tanggapan Sang Guru Valentino Rossi
INDOSPORT.COM - Kemenangan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022 jelas menjadi kebanggaan masyarakat Italia terlebih pada sang guru, Valentino Rossi.
Bersaing sangat ketat hingga akhir seri balapan yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Francesco Bagnaia resmi menasbihkan dirinya sebagai juara dunia MotoGP 2022.
Tak cuma itu saja Francesco Bagnaia juga membagikan keberhasilannya pada tim Ducati karena menjadi penyempurna gelar yang bisa diraih tim pabrikan asal Italia tersebut dengan sudah menjuarai gelar juara dunia tim dan konstruktor.
Selain itu Francesco Bagnaia yang menjadi juara dunia telah memecahkan rekor setengah abad yang bahkan tak bisa dicapai oleh gurunya, Valentino Rossi.
Rekor tersebut adalah menjadi pembalap asal Italia yang berhasil memenangkan gelar juara dunia bersama dengan tim pabrikan asal Italia, atau yang kerap disebut The Italian Combination.
Sebelum berhasil dipecahkan oleh Bagnaia, pemegang rekor Italian Combination ini sebelumnya dipegang oleh legenda balap MotoGP, Giacomo Agostini pada selang tahun 1966-1972.
Saat itu Giacomo Agostini berhasil menjadi juara dunia kelas primer (saat itu 500cc) dengan motor pabrikan MV Agusta yang berasal dari Italia.
Setelah Agostini, hanya ada tiga juara dunia berkebangsaan Italia yang hadir di kelas primer, itu pun hanya bisa diraih dengan menggunakan motor pabrikan Jepang, seperi Marco Lucchinelli (Suzuki), Franco Uncini (Suzuki), dan terakhir Valentino Rossi (Honda dan Yamaha).
Tim Ducati berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2007, sayangnya gelar tersebut diraih Borgo Panigale ketika motornya dikendarai oleh Casey Stoner yang merupakan warga kebangsaan Australia.
Oleh sebab itu, pencapaian Pecco Bagnaia kali ini terasa spesial bagi Ducati dan bahkan untuk Valentino Rossi yang selama kariernya belum bisa memecahkan rekor 50 abad tersebut.
1. Tanggapan Valentino Rossi soal kemenangan Bagnaia
Jelas sebagai pendiri Akademi VR46, Valentino Rossi begitu bangga dengan pencapaian Francesco Bagnaia yang mengawali karier sebagai pembalap motor di akademinya tersebut.
Valentino Rossi mengatakan kemenangan Bagnaia menjadi titik balik untuk para pembalap berkebangsaan Italia kembali menguasai kompetisi balap motor paling bergengsi tersebut setelah dirinya memutuskan pensiun.
Seperti yang kita tahu dalam 10 tahun terakhir ini gelar juara dunia MotoGP sering kali jatuh kepada para pembalap berdarah Spanyol, seperti Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Joan Mir, dan yang terakhir Fabio Quartararo.
Hanya di tahun 2011 saja pemenang gelar juara dunia MotoGP tidak berasal dari Spanyol dan itu bukan Valentino Rossi tetapi Casey Stoner yang menang bersama tim pabrikan Jepang, Honda.
"Ini adalah waktunya pebalap dari Italia untuk kembali meraih titel juara. Penantian ini sudah lama, ini cara terbaik. Bagi kami, kesuksesan Pecco terasa spesial," kata Valentino Rossi dikutip Crash.
Awalnya Francesco Bagnaia tak begitu dijagokan keluar sebagai juara dunia karena tampil tak terlalu bagus pada balapan awal musim.
Tetapi setelah dia memiliki jarak 91 poin dari pemuncak klasemen pada pertengahan tahun, Bagnaia langsung memperkecil jarak dengan tampil terus konsisten saat performa Fabio Quartararo tak stabil.
"Pecco membuat Anda sangat terlibat, ini adalah prestasi besar, senang bekerja dengannya, membantunya, semua orang yang bekerja dengannya melakukannya dengan selera yang tinggi," jelas dia.
Saat ditanya soal performa Bagnaia yang kesulitan bertarung untuk merengkuh gelar juara dunia pertamanya, Rossi menjawab dengan memahami situasi yang dialami oleh muridnya tersebut.
"Itu jelas balapan yang sulit, tapi saya tetap tenang, karena Bagnaia kembali melakukan kebiasannya yang dia suka dalam melakukan pemanasan pada motornya, dia sangat cepat, jadi saya melihatnya lebih rileks ketimbang di kualifikasi."
"Fabio Quartararo masih menjalani balapan yang hebat. Dia membalap dengan ngotot hingga akhir balapan," pungkas Valentino Rossi.
Sumber: Crash