4 Faktor yang Bakal Bikin Jack Miller Lebih Sukses Bersama KTM Ketimbang Ducati
INDOSPORT.COM - Kepindahan Jack Miller ke KTM dari Ducati memang dianggap orang sebagai penurunan karir. Tapi ternyata tidak, malah ada kemungkinan dia akan lebih sukses.
Banyak pecinta MotoGP menganggap Ducati merupakan pabrikan terbaik di ajang balap motor paling bergengsi ini.
Sejauh ini memang belum ada yang berani memperdebatkan Ducati karena mereka memang memiliki paket lengkap di arena balap.
Jack Miller cukup lama membela tim Ducati di ajang MotoGP, yakni sejak 2018. Namun MotoGP 2022 harus menjadi musim terakhirnya bersama pabrikan motor asal Italia itu.
Namun pada musim 2023, Miller akan kembali mengaspal di MotoGP dengan menggunakan motor KTM setelah merampungkan kepindahan ke Red Bull KTM Factory Racing.
Banyak yang menilai kepindahan pembalap 28 tahun itu ke KTM sebuah penurunan karir. Namun ternyata tidak. Ada 4 faktor yang bikin Jack Miller bakal lebih sukses di KTM.
4. Lingkungan baru yang bersahabat
Salah dua musim terbaik Miller di MotoGP terjadi pada musim 2019 dan 2020, ketika membela tim Pramac Ducati. Kala itu, Pramac Ducati memiliki manajer tim bernama Francesco Guidotti.
Yang berarti dia akan kembali reuni dengan Guidotti dan juga menunggangi KTM, motor di mana musim tersuksesnya terjadi yakni Moto3 2014 silam.
Performa apik pembalap asal Australia itu terjadi di tahun 2022 lalu, setelah kabar resmi kepindahannya ke KTM. Yang sudah seharusnya jadi pertanda dirinya hanya akan lebih baik.
Selain lingkungan yang familiar akan ditemui Miller di KTM, ada faktor-faktor lain yang bisa membuatnya lebih sukses ketimbang di Ducati.
1. 3. Tekanan di Ducati
Meski tampil konsisten dan selalu jadi pemain utama di tim Ducati, ternyata Jack Miller mengalami tekanan karena ancaman dari pembalap lain di timnya.
Banyak rumor tentang tekanan ini, salah satunya adalah posisi Miller yang kabarnya akan digantikan oleh Jorge Martin di awal musim 2023.
Sementara itu, Enea Bastianini juga dipromosikan ke Ducati Lenovo Tim karena penampilannya luar biasa di tim satelit. Pembalap asal Italia ini akan berduet bersama Francesco Bagnaia.
Dua nama tersebut akank membuat Miller seandainya tetap di Ducati, bisa sewaktu-waktu akan tersingkir begitu saja. Belum lagi nama-nama seperti Martin, Bastianini atau pembalap lain dari tim satelit Ducati.
Situasi tertekan oleh para pembalap dari tim satelit tidak akan dirasakan di KTM. Jack Miller mungkin hanya sedikit waspada karena Pol Espargaro juga pindah ke KTM tapi di tim Tech 3 GasGas.
2. Team-order
MotoGP memang jarang mengalami team-order dilakukan tim-tim peserta. Tapi tahun lalu, Ducati sudah mulai melakukannya seiring Bagnaia yang menuju gelar juara musim 2022.
Bagnaia bermain di dua tim Ducati sekaligus, yang membuat Miller jelas merasa tersingkirkan di Ducati Lenovo. Benar saja, komposisi tim Ducati Lenovo Team diubah setelah dia pergi.
Bagnaia dan Bastianini kini menjadi duet pembalap di tim utama Ducati tersebut. Sementara Jorge Martin, rekan Miller sebelumnya dipindahkan ke Pramac Racing.
Kini, Miller pindah ke KTM dengan duet bersama pembalap asal Afrika Selatan Brad Binder. Yang tentu saja akan menjadi dorongan untuk Miller menjadi mentor.
Inilah yang dicari oleh Jack Miller, sebagai pemenang balapan MotoGP, berhak mendapatkan rasa hormat dari tim, seperti yang akan dia dapatkan dari KTM di musim 2023.
2. 1. KTM Habis-habisan di MotoGP
Sejak menapaki ajang MotoGP, KTM terus membuktikan diri mampu bersaing dengan tim-tim unggulan. Honda dan Yamaha, mulai terusik dengan kehadiran KTM di turnamen.
Meski 2021 sempat menurun, KTM melihat Oliveira mampu memenangkan GP dua kali di musim 2022. Sementara Binder juga hanya berjarak setengah detik untuk memenangkan GP Valencia.
Motor RC16 memang punya kelemahan, misalnya untuk kemampuan menikung dan traksi, serta kecepatan satu lap bisa meningkat, Miller akan menjadi unggulan KTM di setiap GP.
Miller memang dikenal sebagai pembalap yang mampu mengekstraksi performa dari ban belakang yang soft.
Dia juga sering membuktikan kecepatan satu lap selama menunggangi Ducati sejak 2018 lalu.
Jika KTM bisa kembali berinvestasi pada kelemahan mereka sesuai saran dari Jack Miller, tim-tim lain harus waspada. Karena Jack Miller bisa saja lebih sukses di tim barunya.