3 Kecelakaan Paling Mengerikan yang Pernah Terjadi Dalam Sejarah F1
INDOSPORT.COM - Balapan mobil tercepat paling bergengsi di dunia, F1, kerap menimbulkan insiden kecelakaan yang sangat mengerikan hingga fatal sampai memakan korban jiwa.
Formula 1 merupakan turnamen balap mobil bermesin jet sehingga disebut jet darat yang akan segera kembali memulai musim baru.
F1 2023 akan dimulai tepat pada tanggal 5 Maret 2023 mendatang dengan GP pertama digelar di Bahrain International Circuit, Sakhir.
Sebelum memulai kompetisi, seluruh tim saat ini tengah menjalani tes pramusim untuk mengetahui performa pembalap dan juga mobil tunggangannya.
Selain itu sebelum musim baru dimulai, F1 juga menggelar pameran baru-baru ini di Madrid, Spanyol.
Menariknya, pameran kali ini bukan menunjukan salah satu mobil F1 terbaru tetapi justru mobil yang pernah mengalami insiden kecelakaan mengerikan.
Mobil yang dipamerkan adalah milik tim dari Hass ditunggangi oleh pembalap Romain Grosjean. Kecelakaan terjadi di F1 GP Bahrain pada 2020 lalu.
Pembalap Prancis itu berjuang melewati kobaran api untuk menyelamatkan diri dalam pelarian yang ajaib setelah mobil Haas-nya, dengan muatan bahan bakar penuh, jatuh pada lap pembuka di sirkuit Sakhir dan menembus penghalang logam.
Kecepatan terakhirnya yang tercatat sebelum menabrak penghalang adalah 221kph.
Sisa-sisa sasis, yang terbelah dua karena benturan, telah disimpan selama tiga tahun terakhir tetapi akan ditempatkan di ruang khusus berjudul 'survival' dengan rekaman kecelakaan yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Kecelakaan yang dialami oleh Romain Grosjean bukanlah satu-satunya yang pernah terjadi di F1. Berikut daftar kecelakaan mengerikan di ajang balap jet darat itu.
1. Bruce McLaren
Bruce McLaren meninggal pada tahun 1970, ketika Can-Am mobilnya jatuh di Goodwood Circuit di Inggris, selama pengujian berjalan pada mobilnya.
McLaren Racing kemudian menganggap, tanpa peran pendirinya, tim yang kini berbasis di Inggris kemungkinan tidak akan berkembang menjadi pusat kekuatan yang dominan seperti sekarang.
Meskipun ia tidak pernah memenangkan gelar juara dunia Formula Satu, Pembalap asal Selandia Baru Bruce McLaren adalah pembalap yang legendaris.
Dalam 100 ajang balap di karir balapnyanya, McLaren menang empat kali dan selesai di podium sebanyak 27 kali, dan ia menjadi juara kedua dalam klasemen pada tahun 1960.
Ayrton Senna
Kematian Ayrton Senna merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah di GP San Marino yang sesuai tradisi digelar di Sirkuit Imola.
Pasalnya, insiden yang berujung hilangnya nyawa pembalap merupakan kejadian kedua dalam event tersebut. Saat kualifikasi, rookie asal Autria Roland Ratzenberger tewas usai kecelakaan yang aneh.
Senna sendiri mengalami insiden mengerikan di balapan, yang mana pada saat itu ia kehilangan kendali pada tikungan Tamburello pada lap ketujuh. Ia menabrak dinding pembatas dengan kecepatan 233 km/jam.
Insiden tersebut membuat Senna mengalami pendarahan hebat pada kepalanya dan kehilangan 4,5 liter darah, itu hampir 90 persen darah dalam tubuh manusia.
Jules Bianchi
Setelah menjalani perawatan intensif selama sembilan bulan akibat kecelakaan di Suzuka, pembalap Marussia, Jules Bianchi pada Sabtu (18/7/2015) Wib dinyatakan meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Jules diketahui publik setelah laman fanpage Facebook sang pembalap mengunggah pernyataan resmi dari pihak keluarga. Bleacher Report kemudian melansir pernyataan itu.
Pembalap Prancis kelahiran 3 Agustus 1989 menjalani perawatan intensif di bagian kepala setelah dia terlibat kecekalaan di seri GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Oktober 2014 lalu.