5 Fakta Guanyu Zhou, Pernah Jadi Rival Sean Gelael dari China di Formula 1 2023
INDOSPORT.COM - Guanyu Zhou adalah pembalap asal China yang sukses merangkak naik ke kelas tertinggi Formula 1 di ajang balap jet darat. Berikut 5 fakta seputar pembalap yang pernah jadi rival Sean Gelael ini.
Sebagai salah satu pembalap yang termuda pada musim 2023 nanti, Zhou merupakan pembalap teranyar yang dipromosikan oleh Alfa Romeo.
Dia menggantikan Antonio Giovinazzi setelah promosi langsung dari Formula 2. Kursi Alfa Rome yang sekarang ditempati awalnya diprediksi milik Oscar Piastri.
Pembalap muda yang juga merupakan juara bertahan Formula 2, namun prediksi terbukti salah. Kritikan pun tidak sedikit diterima oleh Guanyu Zhou.
Sampai dia membungkam berbagai kritikan dan perbandingan dirinya dengan Piastri saat mendulang poin di balapan pertamanya di F1 di Bahrain musim lalu.
Zhou mungkin baru memasuki Formula 1 pada musim 2022 kemarin, namun kemunculannya sendiri sudah diumumkan cukup lama.
Ketika Alfa Romeo memang memiliki kesepakatan dengan sponsor asal China dalam beberapa tahun terakhir.
Kesepakatan sponsor ini mirip dengan kerja sama yang ditandatangani oleh Haas ketika mereka membawa Mick Schumacher ke tim pada 2021 lalu.
Bisa dibilang Zhou kini menapaki jejak yang sama dengan anak legenda F1 itu untuk balapan di Formula 1.
Lantas, seberapa spesial Guanyu Zhou sebagai pembalap sejauh ini? Berikut INDOSPORT sudah rangkum beberapa fakta yang mungkin kamu belum ketahui.
1. 5. Memulainya dari Karting
Zhou memulai karirnya dari Karting pada 2010 di Grand Prix Kartmasters British. Hingga pada 2012, dia mulai memasuki turnamen skala nasional.
Pada 2013, dia bahkan berhasil finish di urutan pertama di Super 1 National Championship dan Rotax Max Euro Challenge.
Tahun yang sama, dia juga berhasil finish peringkat ketiga di dua kompetisi lainnya. Yang membuat, tahun 2013 merupakan yang paling sukses dalam karirnya di Karting.
4. Cukup Sibuk di 2016
Jika 2013 menjadi tahun paling gemilang, pada 2016, Zhou menjadi pembalap asal China yang paling sibuk. Di tahun tersebut, dia mengikuti empat turnamen sekaligus.
Yakni masuk ke Formula 3 European Championship, Masters of Formula 3, Macau Grand Prix dan Toyota Racing Series. Meski semua turnamen itu hasilnya hanya rata-rata.
Zhou mengendarai BMW M2 Competition di Toyota Racing Series, dengan memenangkan satu balapan dan mengamankan empat podium sepanjang musim.
Ini merupakan momen penting untuk pembalap asal China, di mana dia telah memulai karirnbya dari turnamen-turnamen kecil yang mencakup Asia dan Eropa.
3. Masuk ke Formula 2
Zhou berhasil masuk ke Formula 2 pada musim 2019, dengan membalap untuk tim UNI-Virtuosi Racing. Dia menyelesaikan musim dengan mengantongi 140 poin.
Meski musim itu dia mengaku tidak menampilkan yang terbaik, Zhou tetap bertahan di tim yang sama hingga musim 2021.
Meski masih tampil di F2, Zhou sudah dipanggil beberapa kali ke tim Renault DP World F1 pada 2020 sebagai test driver. Inilah momen pertamanya merasakan lintasan F1.
2. 2. Sempat Jadi Rival Sean Gelael
Sebelum mencicipi atmosfer Formula 1, Guanyu Zhou sempat menjadi rival Sean Gelael di Formula 2. Saat itu Sean bergabung dengan tim DAMS.
Pembalap asal China itu saat ini masih bersaing memperebutkan gelar Formula 2. Sedangkan Sean Gelael sudah mengakhiri kiprahnya setelah berjuang selama lima musim di F2.
Di tahun 2021, Sean bergabung dengan tim JOTA asal Inggris untuk berlaga di ajang FIA World Endurance Championship (WEC).
1. Kecelakaan Horor di Formula 1
Pada pertengahan musim 2022 lalu, musim penuh perdananya sebagai driver Formula 1, Zhou mengalami nasib sial yakni kecelakaan di lintasan balap.
Kecelakaan horor ini terjadi di GP Inggris pada awal Juli 2022. Dia bersenggolan dengan pembalap Mercedes George Russell di tikungan pertama tidak lama setelah balapan dimulai.
Senggolan ini berakibat fatal di mana mobil Zhou sampai terpental keluar lintasan dan hampir terlempar ke bangku penonton setelah menabrak pagar pembatas.